Senin, 28 Januari 2019

Hukum dan Kemanusiaan

Mpu Jaya Prema

MENARIK mengikuti perkembangan hukum belakangan ini terutama jika dikaitkan dengan sisi kemanusiaan. Semuanya mengandung azas keadilan di sana. Hukum tanpa keadilan tentulah tak ada artinya, bukankah seseorang yang dihukum itu karena sebelumnya diadili. Kemanusiaan tanpa rasa adil juga jadi aneh, bukankah sila dalam Pancasila berbunyi: Kemanusiaan yang adil dan beradab. Adil dan beradab itu yang memang luar biasa sulitnya.

Sabtu, 26 Januari 2019

Krama Adat Bisa Pindah Domisili

Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda

KALAU hal ini terjadi, warga desa adat bisa dengan bebas pindah domisili ke desa adat lainnya, maka ini tergolong pembaruan yang  luar biasa di Bali. Celah adanya perpindahan domisili ini nampak dalam Ranperda Desa Adat yang kini sedang dibahas DPRD Bali.

Kemanusiaan

Putu Setia | @mpujayaprema

INI bukan sorotan tentang Pancasila, khususnya sila “kemanusiaan yang adil dan beradab”. Saya tak mau mencampuri urusan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, lembaga yang kurang saya kenal kiprahnya. Ini soal kegaduhan rencana pembebasan narapidana teroris Abu Bakar Ba’asyir.
Rencana pembebasan itu diucapkan sendiri oleh Presiden Jokowi dengan dalih kemanusiaan. Usia ustad sudah tua dan perlu berkumpul dengan keluarganya untuk perawatan kesehatan. Namun protes berdatangan bahkan dari pemerintah Australia secara resmi.

Senin, 21 Januari 2019

Sarbagita Masuk Kandang

Mpu Jaya Prema

AKHIRNYA bus Sarbagita dikandangkan alias tidak lagi berjalan. Bus itu diparkir di halaman kantor Dinas Perhubungan Bali. Program angkutan umum di Bali pun gagal total dan tidak diketahui lagi apa rencana selanjutnya.

Sabtu, 19 Januari 2019

Apakah Desa Pakraman Akan Hilang

Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda

DESA Pakraman dulu pernah disebut desa adat. Ini membedakan dengan desa yang dibentuk negara sebagai pemerintahan yang paling rendah. “Pemerintahan desa” oleh orang Bali lalu disebut Desa Dinas. Tapi kata “dinas” itu tak ada secara formal, hanya supaya mudah menyebutnya. “Pemerintahan desa” itu tentu saja tunduk pada aturan negara. Atasan terdekatnya camat, lalu bupati atau walikota, gubernur dan seterusnya.

Unggul

Putu Setia | @mpujayaprema
SIAPA yang unggul pada debat pertama pasangan calon presiden dan calon wakil presiden? Pertanyaan ini tak perlu. Mau bertanya pada siapa? Sebagian besar orang sudah menentukan pilihannya dan sulit berpaling hanya karena ada debat. Tanpa ditanya pun mereka akan menjawab jagonyalah yang paling unggul, lawannya harus kalah. Bahkan mereka bisa menyebutnya itu tanpa perlu menonton televisi.

Senin, 14 Januari 2019

Karama Tamiu dalam Ranperda Desa Adat

Mpu Jaya Prema

RANCANGAN Perda tentang desa adat sudah bergulir dengan berbagai tanggapan. DPRD pun sudah membentuk Panitia Khusus yang dipimpin I Nyoman Parta, Ketua Komisi 4 DPRD Bali yang kini nyaleg untuk DPR Pusat. Sepertinya ini tugas yang berat, apalagi konsentrasi anggota DPRD adalah pemilu serentak dan banyak yang kembali menjadi calon.

Sabtu, 12 Januari 2019

Debat

Putu Setia | @mpujayaprema

INILAH debat yang paling seru. Di antara debat-debat pada pemilihan presiden sebelumnya, debat kali ini paling dasyat. Namun, debat ini bukan di antara pasangan calon presiden yang belum terlaksana, tetapi debat yang memperdebatkan cara berdebat pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.

Larangan Berkaitan Panca Wali Krama

Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda

PERLU disosialisasikan kepada umat Hindu di seluruh Bali. Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali sudah menyelenggarakan paruman madya berkaitan dengan upacara besar Panca Wali Krama yang digelar di Pura Besakih pada 6 Maret 2019 mendatang. Ini upacara besar sepuluh tahun sekali, upacara penting untuk “menyucikan alam Bali” dan memohon kerahayuan jagat. Karena itu pantangannya pun sangat berat untuk penduduk Bali terutama berkaitan dengan upacara kematian, dalam hal ini ritual ngaben.

Selasa, 08 Januari 2019

MASUKAN TERHADAP DRAF RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI TENTANG DESA ADAT

Oleh Wayan Suja
Om Swastyastu,
 Sebagai umat Hindu dan krama Bali yang baik, kami merasa perlu untuk ikut memikirkan rancangan peraturan daerah tentang desa adat yang pada akhirnya akan mengatur diri kita bersama. Kami sangat mendukung setiap usaha yang ditujukan untuk mengajegkan Bali. Dalam perspektif ini kami memandang Bali harus menjadi sebuah sistem, yang terdiri atas tiga komponen, yaitu: sarira, prana, dan atma.

Rancangan Perda Tentang Desa Adat

Ini adalah Rancangan Perda Tentang Desa Adat di Bali. Mari berikan masukan lewat komentar.

Keputusan PHDI Soal Panca Wali Krama

KEPUTUSAN PASAMUHAN MADYA
PARISADA HINDU DHARMA INDONESIA PROVINSI BALI
Nomor : 01/PESAMUHAN-MADYA/PHDI-BALI/VIII/2018

Tentang
UPACARA PANCA WALI KRAMA DI PURA AGUNG BESAKIH TAHUN 2019

Senin, 07 Januari 2019

Segera Tebit Novel Lentera Batukaru

Cover Novel ini Masih Sementara
Astungkara, bertepatan pada ulang tahun saya ke 68, April 2019, novel saya terbaru akan terbit. Judulnya “Lentera Batukaru”, sebuah novel semi biografi dengan setting politik tahun 1965 penumpasan PKI, setting politik 1971 Pemilu pertama Orde Baru dengan penggolkaran di Bali, juga disertai pergolakan kasta. Bercampur antara drama keluarga, pergolakan kasta dan ritual Hindu, serta politik kekerasan di Bali. Berikut ini sebagian cuplikannya:

Habisnya Tanah Bali

Mpu Jaya Prema

TANAH Bali bakal habis. Berita yang menjadi headline di koran Pos Bali, Jumat pekan lalu, nara sumbernya adalah Kapolda Bali Irjen Pol. Petrus Reinhard Golose. Pejabat yang berurusan dengan keamanan di Bali ini ternyata punya perhatian besar terhadap perubahan yang terjadi di Bali di luar sektor keamanan. Beliau kali ini bukan bicara masalah premanisme atau narkoba, bukan pula mempermasalahkan sabungan ayam yang makin marak. Tetapi soal tanah Bali yang bakal habis dibangun untuk sarana wisata.

Sabtu, 05 Januari 2019

Pilih Kuningan atau Siwaratri

Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda

KEMBALI dua hari raya Hindu bertabrakan dalam satu hari. Pada hari Sabtu ini, dikenal sebagai Tumpek Kuningan, di mana umat Hindu merayakan sebuah hari sebagai penutup dari Hari Raya Galungan. Sementara itu pada Sabtu ini pula ada hari Siwaratri di mana umat Hindu merayakan “malam pemujaan Siwa” yang rangkaian ritualnya sudah dimulai sejak pagi. Maka timbul permasalahan, pilih mana yang harus dirayakan yang sesuai dengan konsep hari raya itu?

Borgol

Putu Setia | @mpujayaprema

Pengetahuan saya soal borgol-memborgol ternyata sangat kurang. Tadinya saya mengira memborgol orang itu soal keamanan. Itu sebabnya kenapa maling ayam atau penjambret yang tertangkap polisi seringkali dengan cepat tangannya diborgol. Karena dia dikhawatirkan lari, meski pun kalau dia lari ada alasan untuk menembak kakinya sehingga lebih aman lagi buat polisi.