Putu Setia | @mpujayaprema
Untuk kedamaian dari Rumah Budaya Pasraman Manikgeni, Pujungan, Tabanan, Bali
Sabtu, 30 Mei 2020
Normal
Rabu, 27 Mei 2020
MEMBACA & MEMAHAMI SARASAMUSCAYA
Minggu, 24 Mei 2020
Memahami Sarasamuscaya (Seri 8) : Weda Sumber Ajaran Dharma
Om Swastyastu. Sahabat yang baik. Umat sedharma yang berbahagia. Sekarang saya sampai pada tema Sumber Dharma dari kitab Sarasamuscaya himpunan Bagawan Wararuci ini. Tema ini dimulai pada sloka ke 37 sampai sloka ke 40 dan saya tuntaskan dalam satu seri 8 ini. Baiklah saya langsung saja bacakan sloka ke 37.
Yang ujarakena sakareng, sruti ngaranya sang hyang catur weda, sang hyang dharmasastra smerti ngaranya. Sang hyang sruti lawan sang hyang smerti, sira juga pramanakena, tutakena warawarah nira, ring asing prayojana, yawat mangkana paripurna alep sang hyang dharma prawerti.
Minggu, 17 Mei 2020
Memahami Sarasamuscaya (seri 7): Yang Menemani Saat Meninggal
Om Swastyastu. Sahabat yang baik. Umat sedharma yang terkasih. Pada seri ke 7 ini saya akan membacakan dan membahas sloka ke 32 sampai sloka 36 sehingga tema tentang Keagungan Dharma atau Hakekat Kebenaran bisa disudahi. Ayo mari saya bacakan sloka ke 32.
Apanikang kadang warga rakwa, ring tunwan hingan ikan pengater aken, kunang ikang tumut, sahayaning dadi hyang ring paran, gawenya subhasubha juga, matangnyan prihena tiking gawe hayu, sahayanta amuntu nakena ri pona dhala.
Sabtu, 16 Mei 2020
Kaget
Putu Setia | @mpujayaprema
Dalam hal membuat masyarakat kaget, pemerintah semakin mahir. Di tengah-tengah orang sibuk mengurusi pandemi Covid-19, Joko Widodo meneken peraturan presiden yang menaikkan kembali iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Berbusa-busa pun pemerintah menjelaskan bahwa kenaikan iuran itu sudah dikaji dengan matang, tetap saja menunai kritik.
Minggu, 10 Mei 2020
Memahami Sarasamuscaya (Seri 6): Hidup di Jalan Dharma
Om Swastyastu. Sahabat yang baik. Umat sedharma yang berbahagia. Pada seri ke 6 ini kita masih membahas masalah dharma, hubungan prilaku baik dalam kehidupan dengan pahala yang akan kita peroleh, baik dalam kehidupan ini mau pun kehidupan mendatang. Kita sampai pada sloka ke 26 dari kitab Sarasamuscaya ini. Begini bunyinya.
Yan wruha ketikang wwang an niranta anginte manunggang ri mastakanya ikang mretyu, yaya tan hyunanya mangana tuwi, nguninguni magawayaning adharma.
Sabtu, 09 Mei 2020
Akhir Corona
Putu Setia | @mpujayaprema
Minggu, 03 Mei 2020
Memahami Sarasmuscaya (Seri 5): Keagungan Dharma (lanjutan)
Om Swastyastu. Sahabat yang baik. Umat sedharma yang terkasih. Saya lanjutkan membaca dan memahami kitab Sarasamuscaya himpunan Bagawan Wararuci ini. Saya ingatkan berulang-ulang, ini kitab yang berisi 511 sloka tentang etika hidup sebagai manusia di bumi ini. Dan yang saya bacakan ini adalah versi bahasa Jawa Kuno, karena kitab ini memuat dua bahasa, yakni bahasa Jawa Kuno atau di Bali disebut bahasa Kawi dan bahasa Sansekerta. Pada seri ke 5 ini saya akan lanjutkan pembacaan mulai sloka 20, temanya masih tetap tentang Keagungan Dharma.
Ini sloka ke 20
Sabtu, 02 Mei 2020
Perantau
Putu Setia | @mpujayaprema
Larangan mudik yang diberlakukan secara ketat, termasuk di daerah yang tidak berstatus pembatasan sosial berskala besar, sangat memukul para perantau. Mereka tak bisa kembali ke kampung halamannya. Mereka dihadang polisi dan disuruh balik. Padahal kalau balik lagi, mereka sudah kehilangan pekerjaan, tidak bisa lagi mencari nafkah. Dan bahkan sudah tak lagi punya tempat tinggal di rantau. Mereka sudah meninggalkan rumah kost.