Pandita Mpu Jaya Prema Ananda

Untuk kedamaian dari Rumah Budaya Pasraman Manikgeni, Pujungan, Tabanan, Bali

Minggu, 28 Februari 2010

"Lawar Century"

›
Putu Setia (Ini Cari Angin versi awal sebelum saya perpendek untuk Koran Tempo Minggu 28 Februari 2010) Ngobrol tentang kasus Bank Century ...
1 komentar:
Jumat, 19 Februari 2010

Ogoh-Ogoh

›
Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda Hari Raya Nyepi sudah datang. Hari yang ditunggu-tunggu. Tapi kebanyakan orang Bali, apalagi kaum mudanya,...
1 komentar:
Minggu, 07 Februari 2010

Gerakan Perubahan

›
Putu Setia (Ini adalah Cari Angin versi panjang -- sebelum diperpendek untuk konsumsi Koran Tempo Minggu) Saya bergegas menemui Romo Imam, ...
Jumat, 08 Januari 2010

"Pis Bolong"

›
Oleh Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda Dua remaja Hindu berlainan etnis berdiskusi sambil bercanda di wantilan Pura Kepasekan, Karanganyar, ...
5 komentar:

Lilin Gus Dur

›
Oleh Putu Setia (Artikel ini diambil dari Koran Tempo Minggu 3 Januari 2010) Ada lilin dinyalakan. Berpuluh-puluh jumlahnya, untuk mendoakan...

Damai

›
Oleh Putu Setia (Artikel ini diambil dari Koran Tempo Minggu 27 Desember 2009) Damai itu indah. Spanduk itu terpampang di depan kantor Koman...
Rabu, 09 Desember 2009

Gemuruh Century

›
Oleh Putu Setia (Tulisan diambil dari Acri Angin Koran Tempo Minggu 6 Desember 2009) Mendadak saya dipanggil Romo Imam ke pedepokannya. Past...

Uang Kepeng, antara Simbol dan Nilai Ekonomi

›
Oleh Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda Dua remaja Hindu berlainan etnis berdiskusi sambil bercanda di wantilan Pura Kepasekan, Karanganyar, ...
1 komentar:
Senin, 30 November 2009

Kasta di Bali: Kesalah-pahaman yang Sudah Sirna

›
Oleh Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda Ketika Mayor Jenderal Polisi I Made Mangku Pastika mencalonkan diri sebagai Gubernur Bali, ada elite ...
4 komentar:

Tancep Kayon

›
Oleh Putu Setia (Tulisan ini diambil dari Koran Tempo Minggu 29 November 2009) Bagi yang gemar menonton pertunjukan wayang kulit, ada is...
1 komentar:
‹
›
Beranda
Lihat versi web

Mengenai Saya

Foto saya
Pandita Mpu Jaya Prema Ananda
Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda, nama yang diberikan oleh guru spiritual saya pada 21 Agustus 2009 dini hari di Pasraman Manikgeni Pujungan. Nama lahir pemberian orang tua adalah Putu Setia. Pensiun dari Majalah TEMPO sebagai Redaktur Senior, 2006. Namun, sampai saat ini saya masih menulis di Kelompok Media Tempo. Tulisan rutin di Koran Tempo Akhir Pekan di rubrik Cari Angin. Di situ masih memakai nama lama, lebih karena masalah "pasar" -- atas seizin Guru Nabe. Di luar urusan itu, nama lama tak lagi dipakai. Sahabat saya cukup menyebut Mpu saja Namun di Bali, ada sebutan khas yaitu: Nak Lingsir. Orang yang dituakan yang juga berarti yang dihormati. Salam damai untuk semua orang.
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.