Tampilkan postingan dengan label Opini Mpu Prema. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Opini Mpu Prema. Tampilkan semua postingan

Selasa, 18 Agustus 2020

Hare Krishna, Parisada, dan Adat Bali

Mpu Jaya Prema

Om Swastyastu. Sahabat yang baik dan umat sedharma yang terkasih. Kita bertemu kembali dalam rubrik Dharma Tula. Seperti namanya dharmatula saya akan menjawab pertanyaan yang masuk. Tapi saya akan rangkum pertanyaan itu sehingga tak terlalu menyita waktu. Perlu saya ingatkan sekali lagi, pendapat saya ini bersifat pribadi, bukan mengatas-namakan lembaga atau juga mengatas namakan perguruan. Jadi terbuka kemungkinan kita berbeda pendapat. Saya tak ingin memonopoli kebenaran. Biarlah kebenaran datang dari segala arah, termasuk dari tempat yang tidak kita sukai. A no bhaadrah kratavo yantu visvato

Oke, ini pertanyaan itu. 

Bagaimana kelanjutan tentang polemik sampradaya Hare Krishna yang ditolak oleh masyarakat Bali. Apa sudah ada sikap Parisada tentang hal ini? Apa Hare Krishna perlu dibubarkan? Kenapa Parisada terkesan lamban?

Kamis, 30 Juli 2020

Krishna Bukan Tuhan dalam Ajaran Hindu

Om Swastyastu. Sahabat yang baik dan umat sedharma yang terkasih. Saya memperkenalkan rubrik baru, Dharma Tula, di channel YouTube “Manikgeni *Mpu Jaya Prema”. Rubrik ini berisi diskusi masalah-masalah agama atau minimal berisi tanya jawab antara saya dengan siapa saja yang mengikuti channel ini. Diskusi atau obrolan semacam itu disebut dharma tula. Jika dharma wacana sifatnya monoton atau satu jalur saja, maka dharma tula bisa interaktif atau saling bertanya jawab.

Jika di YouTube tersaji bentuk video dan audionya, maka di blog ini akan saya bagikan bentuk teksnya. Jika ada perbedaan sedikit, itu hanya bunga-bunga saja, bukan berbeda dalam substansinya.

Senin, 08 Juli 2019

Menteri Milenial

Mpu Jaya Prema

WACANA yang ramai digunjingkan belakangan ini adalah niat presiden terpilih Joko Widodo untuk mengisi kabinetnya dengan anak-anak muda. Istilah yang dipakai adalah menteri-menteri milenial. Ukuran milenial ini tentu menyangkut usia yang diprediksi di bawah 40 tahun, bahkan bisa jadi pula di bawah 30 tahun. Selain faktor usia juga alih generasi di mana bangsa ini akan dikendalikan oleh pemimpin generasi kedua atau ada pula yang menyebutkan dengan bahasa lebih menohok: generasi anak para tokoh.

Senin, 10 Juni 2019

Surga Bagi Pendatang

Mpu Jaya Prema
LEBARAN sudah berlalu. Para pemudik sudah kembali dari kampung halamannya, karena hari ini sudah harus masuk kerja. Cuti lebaran sudah berakhir. Kota-kota pun mulai diserbu pendatang. Mereka adalah pemudik dan juga pendatang baru yang mencoba nasib di kota, meninggalkan kampung halamannya. Demikian setiap tahun, pemudik akan membawa keluarga atau temannya untuk datang ke kota, karena di desa lahan pekerjaan sudah mulai berkurang.

Senin, 03 Juni 2019

Lebaran Untuk Semua

Mpu Jaya Prema

LEBARAN adalah hari raya untuk umat Islam. Secara resmi di kalangan kaum muslim disebut Hari Raya Idul Fitri, hari di mana dianggap suci dan lahir kembali setelah sebulan melaksanakan ibadah puasa, pengendalian diri. Tetapi hampir sebagian besar penduduk di Nusantara terlibat dalam lebaran itu. Pemerintah resmi menambah libur lebaran menjadi cuti bersama. Kantor tutup dan orang kembali ke kampung halaman yang disebut mudik. Tak peduli apa agamanya, semua menikmati mudik pada libur panjang itu. Kerepotan mengurus orang mudik ini menjadi hal rutin buat aparat keamanan dan petugas di jalan raya.

Senin, 27 Mei 2019

Kepastian yang Diulur

Mpu Jaya Prema

BEGINILAH perjalanan pemilu 2019. Pemilu yang pertama kali serentak memilih anggota legislatif dan presiden ternyata berlarut-larut penuh cobaan. Pemilu yang pencoblosannya dilangsungkan 17 April 2019, masa kampanyenya sudah dimulai bulan September 2018. Hampir 8 bulan masyarakat terpecah dalam kedua kubu pasangan presiden dan wakil presiden. Waktu yang sangat lama. Meski para calon legislatif semestinya juga bertarung, tetapi pertarungan yang nampak adalah antara kedua pasangan calon presiden dan wakilnya. Tak mengherankan kalau masyarakat menunggu-nunggu tanggal 17 April itu dengan campur aduk, antara cemas dan bosan.

Senin, 20 Mei 2019

Tetap Rukun Usai Pemilu

Mpu Jaya Prema

KOMISI Pemilihan Umum sesuai jadwal akan mengumumkan hasil pemilihan umum serentak pada 22 Mei lusa. Apa yang akan terjadi di Jakarta, terutama di kawasan sekitar gedung KPU? Yang jelas sudah pasti banyak massa di sana. Kepolisian saja sudah mengumumkan akan mengerahkan tiga ribu lebih personelnya untuk mengawal pengumuman KPU itu. Belum lagi TNI yang diperbantukan.

Senin, 13 Mei 2019

Pahlawan atau Korban Demokrasi

Mpu Jaya Prema

APA sebenarnya yang terjadi? Kenapa begitu banyak petugas KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) yang meninggal dunia? Setiap hari bertambah terus karena masih ada ribuan yang sakit. Sampai Sabtu lalu, berdasarkan catatan KPU petugas yang meninggal dunia sudah mencapai 583 orang sementara yang masih dirawat di rumah sakit masih ada 4.602 orang. Menurut komisioner KPU Evi Novida Ginting dari 583 yang meninggal dunia itu terdiri dari 469 KPPS, 92 Bawaslu dan 22 petugas keamanan.

Senin, 06 Mei 2019

Hormati Pahlawan Demokrasi

Mpu Jaya Prema

SAMPAI akhir pekan lalu, sudah 382 petugas KPPS dan mereka yang terlibat langsung dalam pemilu serentak 2019 ini meninggal dunia. Sangat memprihatinkan. Korban meninggal itu lebih banyak dari korban penyerangan gereja di Sri Langka, yang sempat kita kutuk ramai-ramai. Juga lebih banyak dari korban bom Bali 2002. Harusnya kita melakukan upaya-upaya yang lebih baik agar hal ini tak terjadi pada pemilu yang akan datang.

Senin, 22 April 2019

Rujuk Pasca Pemilu

Mpu Jaya Prema

PEMILU serentak sudah berakhir. Kini tinggal penghitungan suara secara manual dan memang itu yang satu-satunya sah sebagai cara untuk menghitung siapa yang memenangi pemilu dan siapa yang kalah. Ada pun quick count atau hitung cepat yang selama ini ada hanya untuk mengetahui kemenangan dan kekalahan secara instan yang tak sah secara hukum.

Senin, 15 April 2019

Mencoblos dengan Riang

Mpu Jaya Prema

TINGGAL dua hari lagi, sejarah bangsa ini akan terukir sebagai hari istimewa. Rabu 17 April 2019 adalah pemilu yang sangat berbeda dengan pemilu-pemilu sebelumnya. Kali ini disebut pemilu serentak karena secara serentak memilih presiden dengan wakilnya, lalu anggota DPR, DPRD dan Dewan Perwakilan Daerah. Belum pernah terjadi presiden dan wakilnya dipilih bersamaan dengan memilih wakil-wakil rakyat.

Senin, 08 April 2019

Baju Sebagai Identitas

Mpu Jaya Prema

BAJU sebagai identitas budaya memang sudah ada sejak lama. Kebaya, misalnya, adalah baju identitas untuk masyarakat tradisional Jawa yang kemudian juga dikembangkan di Bali. Karena itu tetua di pedesaan Bali menyebut kebaya itu adalah “baju potongan Jawa”.

Senin, 01 April 2019

Umat Hindu dan Pemilu Serentak

Mpu Jaya Prema

PEMILU serentak yang pertama kali terjadi di negeri kita tinggal menunggu hari. Kampanye terbuka sudah meriah setiap hari, meski pun fokusnya lebih banyak kepada pemilihan pasangan presiden dan wakil presiden. Padahal pemilu serentak ini harus juga memilih anggota DPRD Kabupaten/Kota, DPRD Provinsi, DPR, dan Dewan Perwakilan Daerah. Ada lima surat suara yang harus dicoblos.

Senin, 25 Maret 2019

Kembali ke Pasar Desa

Mpu Jaya Prema

PASAR Badung diresmikan oleh Presiden Joko Widodo dengan segala kemeriahannya. Maklum menjelang pemilu serentak, acara semacam ini biasa didomplengi kampanye karena Jokowi adalah calon presiden petahana. Yang jelas pasar di pusat kota Denpasar ini – yang jauh dari Kabupaten Badung – memang jadi kebanggaan warga kota sekarang. Bangunannya kokoh kuat dan artistik, Jokowi sendiri menyebutnya pasar dengan arsitektur terbaik di Indonesia.

Senin, 18 Maret 2019

Salah Paham Menitip Jenazah

Mpu Jaya Prema

RATUSAN jenazah menumpuk di Rumah Sakit Mangusada Kabupaten Badung. Berita ini viral di media massa. Pihak rumah sakit sampai membuat tenda untuk menampung jenazah yang dititipkan pihak keluarga itu. Berbagai komentar pun berseliweran, kenapa hal itu bisa terjadi? Banyak hal yang kemudian dijadikan sorotan, apakah hal itu tak berdampak buruk bagi kesehatan. Dari sudut agama apakah hal itu tidak justru membuat bumi ini leteh karena banyak jenazah yang dibiarkan berhari-hari tidak dikuburkan atau dikremasi.

Senin, 04 Maret 2019

Wisata Bali Sangat Halal

Mpu Jaya Prema

APA yang dikatakan oleh calon wakil presiden Sandiaga Uno saat berkampanye di Bali bahwa Bali perlu mengembangkan wisata halal adalah ucapan politik. Karena ini omongan politik maka tanggapan pun berseliweran bernada politis. Semakin banyak yang menanggapi, tak peduli tanggapan itu berupa penolakan apalagi kalau ada yang mendukung, tentu sangat diharapkan oleh cawapres Prabowo ini. Bahkan tidak penting bagi Sandiaga Uno apakah tanggapan itu disertai dengan maki-maki, karena dalam dunia politik semuanya itu bisa digoreng untuk menaikkan elektabilitasnya. Politik kita menjelang pemilu 17 April ini memang lagi keruh, banyak yang membenci sebanyak itu pulalah yang memuji.

Senin, 18 Februari 2019

Plastik, Oh, Sampah Plastik

Mpu Jaya Prema

KEBIJAKAN pembatasan sampah plastik sudah hampir merata ke seluruh daerah mulai awal tahun ini. Bukan hanya di Bali, di seluruh Indonesia kebijakan itu sudah digelar dengan peraturan setingkat gubernur dan bupati atau walikota. Cuma ada yang keras melakukan kebijakan dengan penindakan dan sanksi, ada yang masih memberi kelonggaran dengan batas waktu dan ada yang sedang melakukan konsolidasi dan sosialisasi.

Senin, 11 Februari 2019

Banyak Peraturan yang Dilanggar

Mpu Jaya Prema

HIDUP ini memang perlu diatur. Apalagi hidup bermasyarakat yang tentu saja banyak sekali hal-hal yang harus disesuaikan karena perbedaan kepentingan. Karena itu perlu ada aturan main untuk menyesuaikan irama kehidupan itu agar tidak saling bertabrakan. Kita tidak bisa berjalan sendiri apa mau kita karena di sekitar kita masih banyak orang lain yang juga punya kemauan sendiri.

Senin, 04 Februari 2019

Damai Bersama Imlek

Mpu Jaya Prema
BESOK, 5 Februari 2019, umat Konghucu merayakan Tahun Baru Imlek. Seperti biasa, klenteng dan vihara akan ramai dengan atraksi barongsay. Lampion pun menghias klenteng dan rumah-rumah keluarga Tionghoa yang merayakan Imlek. Tapi bisa jadi tidak sehebat tahun-tahun lalu, karena di tahun politik ini orang masih sibuk dengan kampanye. Baliho di jalan-jalan barangkali lebih banyak dibandingkan lampion.

Senin, 14 Januari 2019

Karama Tamiu dalam Ranperda Desa Adat

Mpu Jaya Prema

RANCANGAN Perda tentang desa adat sudah bergulir dengan berbagai tanggapan. DPRD pun sudah membentuk Panitia Khusus yang dipimpin I Nyoman Parta, Ketua Komisi 4 DPRD Bali yang kini nyaleg untuk DPR Pusat. Sepertinya ini tugas yang berat, apalagi konsentrasi anggota DPRD adalah pemilu serentak dan banyak yang kembali menjadi calon.