Sabtu, 29 Februari 2020

Guru

Putu Setia | @mpujayaprema

Inilah pelecehan yang nyaris sempurna untuk profesi guru. Terjadi di markas Kepolisian Resort Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tiga guru pembina Pramuka di SMPN 1 Turi, Sleman, digelandang untuk dipertemukan dengan media masa. Ketiganya memakai celana dan baju tahanan, berjalan tanpa alas kaki,  kepalanya gundul plontos.

Sabtu, 22 Februari 2020

Miskin

Putu Setia | @mpujayaprema

Menjadi orang miskin di negeri ini, tak usah panik. Juga jangan takut. Pemerintah sudah begitu kreatif mengentaskan kemiskinan itu. Yang terbaru adalah ide dari Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy. Beliau mengusulkan kepada Menteri Agama Fachrul Razi agar menerbitkan fatwa tentang pernikahan antartingkat ekonomi. Orang-orang kaya harus kawin dengan orang miskin. “Yang miskin wajib cari yang kaya, yang kaya cari yang miskin," kata Muhadjir.

Sabtu, 15 Februari 2020

Terowongan

Putu Setia | @mpujayaprema

Lazimnya terowongan itu untuk mengalirkan air jika alur irigasi menambrak tebing. Tapi ada terowongan untuk kereta api. Yang banyak terowongan untuk mobil yang biasa disebut underpass. Tiba-tiba ada terowongan silaturahmi.

Sabtu, 08 Februari 2020

Pusing

Putu Setia | @mpujayaprema

Berita penting berseliweran di awal bulan ini. Saling berebut perhatian. Virus corona yang semakin dekat ke negeri ini membuat banyak orang khawatir. Selain cemas soal virusnya, dampak ekonominya membuat pusing ibu-ibu rumah tangga. Bawang putih naik terus harganya. Maklum bumbu masak itu diimpor dari Cina, juga banyak barang lainnya, termasuk peniti.

Sabtu, 01 Februari 2020

Bohong

Putu Setia | @mpujayaprema

Siapakah yang berbohong dalam kasus keberadaan Harun Masiku, tersangka penyuap komisioner Komisi Pemilihan Umum Wahyu Setiawan? Politikus PDI Perjuangan ini sempat ke Singapura pada 6 Januari tetapi baliknya ke Indonesia menjadi “gosip politik” karena ada berbagai kebohongan.
Penyidik KPK berusaha menangkap Harun yang diduga berada di komplek Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian pada 8 Januari, setelah sebelumnya menciduk Wahyu Setiawan. Sayangnya penyidik KPK justru “ditangkap” polisi di sana, sampai-sampai dites urin. Informasi yang diterima KPK bahwa Harun ada di PTIK, jadi tak jelas. Bisa bohong, bisa juga tidak.