Sabtu, 30 Maret 2019

Putri Duyung

Putu Setia | @mpujayaprema

DI tengah hiruk-pikuk kampanye calon presiden dan calon wakil presiden, ada berita menarik dari Pantai Ancol. Patung Putri Duyung diberi kain penutup warna kuning keemasan persis di bagian dadanya. Banyak orang kaget dan seperti baru sadar kalau di pantai itu ternyata ada patung yang selama ini kurang diperhatikan. Padahal Ancol memiliki tiga patung Putri Duyung. 

Senin, 25 Maret 2019

Kembali ke Pasar Desa

Mpu Jaya Prema

PASAR Badung diresmikan oleh Presiden Joko Widodo dengan segala kemeriahannya. Maklum menjelang pemilu serentak, acara semacam ini biasa didomplengi kampanye karena Jokowi adalah calon presiden petahana. Yang jelas pasar di pusat kota Denpasar ini – yang jauh dari Kabupaten Badung – memang jadi kebanggaan warga kota sekarang. Bangunannya kokoh kuat dan artistik, Jokowi sendiri menyebutnya pasar dengan arsitektur terbaik di Indonesia.

Sabtu, 23 Maret 2019

Receh

Putu Setia | @mpujayaprema

Kalau ada kesempatan untuk melakukan korupsi, berapa nilai yang cukup aman jika sampai dtangkap Komisi Pemberantasan Korupsi?

Senin, 18 Maret 2019

Salah Paham Menitip Jenazah

Mpu Jaya Prema

RATUSAN jenazah menumpuk di Rumah Sakit Mangusada Kabupaten Badung. Berita ini viral di media massa. Pihak rumah sakit sampai membuat tenda untuk menampung jenazah yang dititipkan pihak keluarga itu. Berbagai komentar pun berseliweran, kenapa hal itu bisa terjadi? Banyak hal yang kemudian dijadikan sorotan, apakah hal itu tak berdampak buruk bagi kesehatan. Dari sudut agama apakah hal itu tidak justru membuat bumi ini leteh karena banyak jenazah yang dibiarkan berhari-hari tidak dikuburkan atau dikremasi.

Sabtu, 16 Maret 2019

Cemas

Putu Setia | @mpujayaprema

Ada yang cemas dengan situasi yang terjadi saat ini gara-gara pemilihan presiden yang akan berlangsung bulan depan. Pemilihan umum itu sejatinya tak cuma memilih pasangan presiden dan wakil presiden, tetapi juga anggota DPR, DPRD dan Dewan Perwakilan Daerah. Tapi pemilihan wakil rakyat ini tenggelam oleh hiruk-pikuk pemilihan presiden yang calonnya cuma dua. Tidak ada calon alternatif. Tidak memilih alias golput, bisa disebut bodoh oleh Romo Magnis Suseno, rohaniawan yang filsuf.

Senin, 11 Maret 2019

Liputan Nyepi Positif

Mpu Jaya Prema

LIPUTAN media, terutama televisi dan media online tentang Nyepi tahun saka 1941 atau 2019 Masehi ini tergolong positif. Jika selama ini liputan selalu tentang Bali yang seolah-olah hanya umat Hindu di Bali saja merayakan Nyepi, maka kini liputan menyebar bahkan lebih banyak di luar Bali.
Tentu ada banyak sebab. Nyepi di Bali tak bisa diliput karena reporternya tak bisa bergerak ke jalanan hanya memotret dari hotel saja. Sedang liputan di luar Bali bisa lebih bebas, setidaknya reporter bisa mendekati obyek. Sebab lain, mungkin saja mereka jenuh dengan liputan di Bali yang hanya itu-itu saja dari tahun ke tahun. Paling gambar pecalang yang menjaga kawasan jalan yang sepi, sembari mereka bertanya apa pecalangnya tidak ikut melaksanakan tapa brata Nyepi.

Sabtu, 09 Maret 2019

“Nyepi Politik”

Putu Setia | @mpujayaprema

Setelah umat Hindu melaksanakan ritual nyepi dua hari yang lalu, tiba-tiba ada usulan rada aneh. Perlu ada “nyepi politik”. Sulit untuk disebut usulan ini serius, namun tak layak diremehkan. Alasannya sudah terjadi kebisingan yang akut menjelang pemilihan umum serentak, utamanya pemilihan presiden. Situasi memanas,  “polusi politik” ini perlu dibersihkan dengan nyepi.
Bukankah “nyepi politik” itu sudah disiapkan oleh Komisi Pemilihan Umum menjelang pencoblosan, bahkan lebih dari sehari? Itu disebut minggu tenang, meski pun hitungannya tidak tujuh hari atau seminggu. Saat itu segala bentuk kampanye dilarang, hoax berkurang, dan seharusnya saling menjelekkan lawan sudah tak ada.

Senin, 04 Maret 2019

Wisata Bali Sangat Halal

Mpu Jaya Prema

APA yang dikatakan oleh calon wakil presiden Sandiaga Uno saat berkampanye di Bali bahwa Bali perlu mengembangkan wisata halal adalah ucapan politik. Karena ini omongan politik maka tanggapan pun berseliweran bernada politis. Semakin banyak yang menanggapi, tak peduli tanggapan itu berupa penolakan apalagi kalau ada yang mendukung, tentu sangat diharapkan oleh cawapres Prabowo ini. Bahkan tidak penting bagi Sandiaga Uno apakah tanggapan itu disertai dengan maki-maki, karena dalam dunia politik semuanya itu bisa digoreng untuk menaikkan elektabilitasnya. Politik kita menjelang pemilu 17 April ini memang lagi keruh, banyak yang membenci sebanyak itu pulalah yang memuji.

Sabtu, 02 Maret 2019

Wisata Halal

Putu Setia | @mpujayaprema

CALON Wakil Presiden Sandiaga Uno terpleset istilah di Bali. Saat kampanye dia mengemukakan idenya bahwa Bali perlu mengembangkan wisata halal. Tujuannya menarik turis Timur Tengah yang membawa fulus sangat besar, di atas Rp 3.000 triliun.