Sabtu, 31 Oktober 2020

Bunuh Diri

Putu Setia | @mpujayaprema

Seorang siswi Sekolah Menengah Atas di Gowa, Sulawesi Selatan, bunuh diri. Dia merekam saat-saat minum racun itu di handphone-nya. Dia depresi karena kewalahan mengerjakan tugas sekolahnya lewat pembelajaran jarak jauh. Tidak disebutkan apakah dia anak cerdas. Tapi secerdas-cerdasnya anak bagaimana bisa mengerjakan tugas sekolahnya dengan tepat waktu, kalau akses internet kadang ada dan tidak.

Selasa, 27 Oktober 2020

Mengasuh Anak Menjadi Suputra

Anak adalah titipan Tuhan Sang Pencipta yang harus diasuh sehingga menjadi anak yang suputra. Dialah kelak mencegah roh orangtuanya memasuki kawasan neraka.




Minggu, 25 Oktober 2020

Tersangka - Cari Angin Koran Tempo

Putu Setia | @mpujayaprema

Seorang mahasiswa hukum bertanya, “Apakah tersangka bisa diumumkan identitasnya secara terbuka oleh media massa?” Saya menjawab sekenanya sambil meminta dia mencari informasi yang lebih valid. “Tidak boleh. Seorang tersangka belum tentu bersalah sebelum dia dijadikan terdakwa di sidang pengadilan yang terbuka untuk umum. Namanya harus memakai inisial. Polisi dan penegak hukum lainnya sampai sekarang taat pada aturan itu. Teroris paling berbahaya pun jika tertangkap, nama yang diumumkan inisial saja. Koruptor kelas kakap yang tertangkap tangan juga hanya diumumkan inisialnya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Aparat hukum ini taat asas,” begitu jawaban saya.

Rabu, 21 Oktober 2020

Fokus Pada HK, Sampradaya Lain Jangan Diobok-Obok


Mpu Jaya Prema

Belakangan ini kalau saya amati perbincangan di media sosial, banyak sekali postingan atau status yang mempermasalahkan sampradaya. Seolah-olah semua sampradaya itu merusak tatanan keagamaan kita, setidaknya bagi kita yang melaksanakan tata cara agama Hindu dengan budaya Bali. Bahkan seolah-olah apa yang disebut ashram itu sepertinya harus dihindari oleh masyarakat Bali yang beragama Hindu. Semua ini gara-gara kita diusik oleh aliran Hare Krishna yang sudah berkembang di Bali. Kita tahu kelompok Hare Krishna mempergunakan juga istilah ashram dan sampradaya.

Senin, 19 Oktober 2020

Hukum Karma tak Pernah Salah Sasaran

Umat sedharma yang dikasihi Tuhan. Kita lanjutkan lagi pembahasan kitab Sarasamuscaya, kitab etika warisan leluhur yang diterjemahkan ke dalam bahasa Jawa Kuno oleh Bhagawan Wararuci. Kita memasuki sloka 352 dengan tema tentang karma phala atau hukum karma. Saya tak menyertakan sloka asli dalam bahasa Sansekerta mau pun sloka terjemahan bebasnya dalam bahasa Jawa Kuno. Nanti dalam buku, kedua jenis sloka itu akan saya cantumkan dengan lengkap. Mari saya mulai sloka ke 352.

Sabtu, 17 Oktober 2020

Bola Mati

Putu Setia | @mpujayaprema

 Dalam permainan sepak bola ada istilah bola mati. Ini semacam taktik permainan ketika “bola hidup” yang bebas ditendang oleh kawan dan lawan tak juga menghasilkan gol. Bola cuma bergulir ke sana ke mari di lapangan. Tak ada tembakan jitu ke gawang.

Kamis, 15 Oktober 2020

Sang Durjana Harus Diawasi Berkepanjangan (Sarasamuscaya Sloka 335 – 351)

Om Swastyastu. Umat sedharma yang dikasihi Tuhan. Kita lanjutkan lagi pembahasan kitab Sarasamuscaya, kitab etika warisan leluhur yang diterjemahkan ke dalam bahasa Jawa Kuno oleh Bhagawan Wararuci. Kita sudah menginjak ke sloka 335 dengan melanjutkan tema sebelumnya, bagaimana kita bergaul terutama jika menghadapi sang durjana, orang yang berprilaku jahat. Saya tak menyertakan sloka asli dalam bahasa Sansekerta mau pun sloka terjemahan bebasnya dalam bahasa Jawa Kuno di sini. Nanti dalam buku, kedua jenis sloka itu akan saya cantumkan dengan lengkap. Mari saya baca sloka ke 335.

Sabtu, 10 Oktober 2020

GADUH


Putu Setia | @mpujayaprema

Undang-undang Cipta Kerja dilahirkan dengan konsep “manajemen gaduh”. Pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat sangat sadar hal itu. Karena mau cepat-cepat selesai. Pemerintah dan DPR yakin kegaduhan bisa diredam.

Selasa, 06 Oktober 2020

Sarasamuscaya Sloka 315 - 334 Hati-hati Bergaul dengan Sang Durjana


Kita lanjutkan terus pembahasan mengenai kitab Sarasamuscaya, kitab etika warisan leluhur yang diterjemahkan ke dalam bahasa Jawa Kuno oleh Bhagawan Wararuci. Kali ini kita sudah menginjak ke sloka 315 dengan tema: orang durjana. Saya tak menyertakan sloka asli dalam bahasa Sansekerta mau pun sloka terjemahan bebasnya dalam bahasa Jawa Kuno di channel ini. Nanti dalam buku, kedua jenis sloka itu akan saya cantumkan dengan lengkap. Saya mulai dengan sloka ke 315.

Sabtu, 03 Oktober 2020

MUSIM

Putu Setia | @mpujayaprema

Negeri kita hanya punya dua musim, kemarau dan hujan. Tidak seperti negeri lain yang punya empat musim. Namun, jika musim yang tak berkaitan iklim, kita punya banyak. Ada musim durian, rambutan, mangga dan lainnya.

Di luar itu, ada musim yang tak berkaitan dengan alam dan pohon. Bukankah dalam kamus bahasa Indonesia ada arti musim yang lain, yakni kegiatan atau sesuatu yang hampir berulang terjadi? Misalnya, musim layang-layang, musim haji, musim kawin.

Jumat, 02 Oktober 2020

Memuja Sang Guru Suci

Mpu Prema Jaya

Sekarang ini banyak sekali ada postingan di media sosial orang-orang yang mencela bahkan menghujat suatu kelompok yang memajang patung atau cuma foto orang suci yang menyebarkan dharma keagamaan. Mereka dihujat bahkan dianggap aliran sesat karena seolah-olah menduakan Tuhan Yang Maha Kuasa. Mereka dituduh tidak memuja Tuhan, tetapi memuja guru spiritual yang adalah manusia biasa. Lalu buntutnya disela sebagai kelompok sampradaya Hindu yang aliran yang merusak adat dan tradisi Hindu. Kemudian bahkan disambung ungkapan kebablasan: bubarkan...