Sabtu, 28 Desember 2019

2020

Putu Setia | @mpujayaprema
Apa rencana kalian di tahun 2020 nanti? Pertanyaan yang klise tapi tetap menjadi obrolan menarik. Seolah-olah begitu kalender bulan Desember habis, kita harus punya rencana yang pasti. Tanpa ada rencana, tahun baru hanya berlalu dengan kuping yang capek mendengar bunyi petasan dan kembang api.

Sabtu, 21 Desember 2019

Selamat Natal

Putu Setia | @mpujayaprema
Hari Raya Natal dalam hitungan hari. Kepada yang merayakan perkenankan saya mengucapkan Selamat Hari Natal, semoga kedamaian senantiasa hadir di bumi ini. Saya tak punya beban untuk mengucapkan Selamat Natal karena tidak menemukan larangan dalam keyakinan saya.

Sabtu, 14 Desember 2019

Bersih-bersih

Putu Setia | @mpujayaprema

Ada gerakan bersih-bersih di Kementrian Badan Usaha Milik Negara. Menteri Erick Thohir mendapat apresiasi tinggi ketika memecat para direksi Garuda Indonesia yang terlibat dalam penyelundupan motor gede di dalam pesawat anyar yang diterbangkan dari pabriknya. Ini memang penyelundupan yang memalukan karena barang yang diselundupkan milik direktur utama perusahaan plat pamerah itu.

Sabtu, 07 Desember 2019

Aklamasi

Putu Setia | @mpujayaprema
Airlangga Hartarto terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golongan Karya pada Musyawarah Nasional partai beringin itu secara aklamasi. Meski awalnya ada sembilan calon ketua umum, menjelang Munas dibuka ramai-ramai para calon mengundurkan diri, termasuk Bambang Soesatyo.
Munas pun disebut sebagai hajatan partai yang paling adem. Pujian lalu datang dari segala arah. Airlangga dipuji sebagai pemimpin yang tenang, Bambang dipuji sebagai pemimpin yang legowo, Golkar dipuji sebagai partai yang sangat mengedepankan demokrasi, memaknai musyawarah mufakat dengan benar.

Sabtu, 30 November 2019

Agnez Mo

Putu Setia | @mpujayaprema

Ada petuah bijak yang dikirim Romo Imam, sahabat lama, yang kini bermukim di Dusun  Kemuning, lereng Gunung Lawu. Hati-hati membaca berita di media online dan menonton video di media sosial. Antara judul dan isi berita sering tak nyambung. Memelototi video berdurasi kurang dari dua menit sangat berbahaya jika masalahnya sensitif, seperti soal agama dan nasionalisme. Tahan dirilah untuk memberi komentar.

Sabtu, 23 November 2019

Langkah Mundur

Putu Setia | @mpujayaprema

Kabinet Jokowi jilid 2 bernama Kabinet Indonesia Maju. Namun yang terjadi sebaliknya, bangsa ini seperti melangkah mundur. Meski langkah mundur itu baru wacana, perbincangan menyita energi bangsa, membuat orang bertanya-tanya.

Sabtu, 16 November 2019

#CariAngin #KoranTempo @mpujayaprema SERTIFIKAT







Sertifikat

Putu Setia | @mpujayaprema

Sertifikat itu penting. Apalagi sertifikat tanah. Begitu pentingnya sampai-sampai Presiden Joko Widodo sendiri yang membagikan sertifikat tanah kepada rakyat. Dulu tugas itu biasa dilakukan kepala desa atau L\lurah, bahkan cukup staf desa yang memberi tahu penduduk agar mengambil sendiri sertifikat tanahnya di kantor kepala desa.

Sabtu, 02 November 2019

Radikal

Putu Setia | @mpujayaprema

Istilah “radikal” menjadi kata yang menakutkan. Kabinet jilid 2 yang dibentuk Presiden Joko Widodo menempatkan urusan radikal sebagai hal serius yang harus diselesaikan. Tapi orang bisa liar mengartikan kata radikal itu. Radikal sebagai perbuatan kriminal, radikal sebagai pemahaman keyakinan yang berbeda, dan radikal sebagai bentuk ekspresi perbedaan pendapat, menjadi campur aduk.

Sabtu, 26 Oktober 2019

#CariAngin #KoranTempo @mpujayaprema MENTERI







Menteri

Putu Setia | @mpujayaprema

Menarik sekali menonton audisi calon menteri kabinet Joko Widodo jilid II yang digelar di Istana Negara. Saya tak beranjak dari televisi hanya untuk memuaskan hasrat bermain tebak-tebakan. Ketika Mahfud MD keluar dari ruang audisi dan menceritakan hasilnya, saya menebaknya ia bakal menjadi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Ini adegan pembuka. Semua calon menteri dilarang mengumumkan penunjukan ia ditugaskan di mana. Inilah kelebihan Presiden Jokowi yang membuat penonton tetap penasaran.

Sabtu, 12 Oktober 2019

#CariAngin @mpujayaprema -Presiden







Presiden

Putu Setia | @mpujayaprema

Keluar dari ruang praktek dokter spesialis jantung, saya langsung membuang air mineral dalam botol yang belum separuhnya diminum. Saya dilarang minum banyak karena kaki saya agak bengkak. Tadi mengira penyebabnya asam urat. “Ini soal jantung. Jangan banyak minum air putih, demi kesehatan,” kata dokter setelah menekan bagian kaki yang bengkak.

Sabtu, 05 Oktober 2019

#CariAngin #@mpujayaprema -Wajah Senayan







Wajah Senayan

Putu Setia | @mpujayaprema

Gedung Dewan Perwakilan Rakyat serasa menjadi tempat hajatan pengantin. Orang datang dengan pakaian terbaiknya. Penyanyi Mulan Jameela mengenakan busana yang sulit saya terka modelnya. Saya bukan pengamat mode. Tadinya saya mengira orang yang datang ke Senayan itu berbusana apa yang selama ini disebut “busana nasional”, lazimnya kalau ada upacara kenegaraan. Yakni, lelaki memakai jas lengkap, yang perempuan memakai kain dengan atasan kebaya atau baju kurung disertai rambut yang diikat atau disanggul jika tidak berhijab.

Sabtu, 28 September 2019

#CariAngin -@mpujayaprema--Melawan







Melawan

Putu Setia | @mpujayaprema

Ikut trenyuh menyaksikan emak-emak yang meminta anaknya pulang dan tidak ikut-ikutan demo. Mungkin anak itu simbolis saja, siapa tahu emak-emak itu tidak punya anak yang masih bersekolah. Dengan penjagaan yang ketat, kuat dugaan adegan ini direkayasa. Mungkin saat ini suara emak-emak lebih didengar dibanding suara pejabat, apakah itu menteri atau presiden.

Sabtu, 21 September 2019

#CariAngin - @mpujayaprema-Pesan Koruptor Kepada Temannya







Pesan Koruptor

Putu Setia | @mpujayaprema

(Surat dari LP Sukamiskin, pesan seorang koruptor kepada temannya)
Kawan, aku kaget mendapat kabar ini. Kau dijadikan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi padahal pimpinan KPK tinggal tiga bulan lagi masa kerjanya. Sudah terpilih pimpinan KPK yang baru. Mungkin lebih lunak dari pimpinan sekarang.

Sabtu, 07 September 2019

#CariAngin @mpujayaprema Busana Daerah dan Keharusan Pakai Helm







Busana Daerah

Putu Setia  @mpujayaprema| 
Busana daerah atau juga disebut pakaian adat, semakin populer. Yang berjasa mempopulerkan adalah Presiden Joko Widodo. Beliau membawa busana daerah ke acara resmi 17 Agustusan di Istana Merdeka. Bahkan yang berbusana terbaik diberi hadiah sepeda, seolah-olah pakaian adat yang beragam itu bisa dipertandingkan mana lebih bagus.

Sabtu, 31 Agustus 2019

#CariAngin@mpujayaprema -Mengkhayal Ibu Kota







Mengkhayal Ibu Kota

Putu Setia | @mpujayaprema

Mau menebak siapa menteri yang kira-kira dipertahankan Presiden Jokowi di periode kedua ini? Ada teman yang bilang, pantau saja siapa menteri yang paling banyak berbicara soal pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur.

Sabtu, 24 Agustus 2019

Monyet

Putu Setia | @mpujayaprema

Gara-gara ada yang memaki dengan menyebut kata monyet, kerusuhan pun terjadi. Sejumlah bangunan dibakar. Harga diri orang begitu dihina dengan sebutan monyet dan pembalasan telah dilakukan. Betapa mahalnya penghinaan itu.

Cari Angin Koran Tempo: Monyet







Sabtu, 10 Agustus 2019

#CariAngin@mpujayaprema Keledai







Keledai

Putu Setia | @mpujayaprema

Hanya keledai yang jatuh di lubang yang sama dua kali.
Pepatah ini, dulu, sangatlah populer. Keledai itu binatang bodoh namun keras kepala. Yang pertama mempopulerkan kebodohan keledai adalah penulis Yunani di era sebelum masehi, Homer dan Aesop. Pepatah ini mau berpesan, janganlah seperti keledai yang tidak mau belajar dari kesalahan yang sama sehingga terulang kembali.

Rabu, 07 Agustus 2019

Pemimpin Harus Meneladani Lubdaka



Menjadi Pemimpin harus meneladi konsep Lubdaka dalam kisah Siwaratri. Berburu ilmu dan pengetahuan sambil tak lupa mengendalikan diri.





Sabtu, 03 Agustus 2019

Tahu Diri

Putu Setia | @mpujayaprema


Punya ambisi itu boleh, tapi harus tahu diri. Petuah bijak ini lagi ramai diucapkan tatkala mulai terjadwal pemilihan kepala daerah serentak yang dilaksanakan tahun depan. Masih jauh, tetapi mulai panas, maklum rakyat rupanya tak bosan dalam urusan politik memilih pemimpin ini. Sejumlah bupati dan walikota harus dipilih pada 2020 nanti, termasuk di daerah saya.

Sabtu, 27 Juli 2019

Cari Angin: Kemenangan







#CariAngin@mpujayaprema-Kemenangan-yuk Subscribe







Sudahkah Perbaiki Moral Saat Galungan

Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda

HARI Raya Galungan disebut sebagai hari kemenangan dharma mengalahkan adharma. Hari kemenangan itu sudah berlalu. Apakah Anda merasa sudah menang melawan adharma? Apakah pikiran Anda sudah menjadi terang dan tidak lagi dipenuhi nafsu serakah sebagai simbol masih bersemayamkan adharma? Semoga hal itu yang terjadi.

Kemenangan

Putu Setia | @mpujayaprema

PADA saat pasangan Prabowo–Megawati dan Anies Baswedan–Surya Paloh makan siang di lokasi berbeda di kawasan Menteng, Jakarta, saya pun makan bersama keluarga di kampung lereng Gunung Batukaru. Hari itu, Rabu Kliwon 24 Juli lalu adalah Hari Raya Galungan, hari yang dirayakan umat Hindu sebagai “hari kemenangan”.

Sabtu, 20 Juli 2019

Bersih di Luar dan di Dalam

Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda

UMAT Hindu etnis Bali sudah memasuki rangkaian Hari Raya Galungan dan Kuningan. Tahap-tahap pelaksanaan hari suci ini pun sudah dimulai.  Kemarin disebut Sugian Bali sebagai kelanjutan dari Sugian Jawa. Besok sudah hari penyekeban. Berlanjut penyajajaan, lalu penampahan, dan ahirnya Rabu Kliwon nanti tibalah Galungan.

Visi Jokowi

Putu Setia | @mpujayaprema


HANYA perubahan yang abadi. Perubahan itu berbeda dengan mencla-mencle. Kalau pagi makan kedelai dan malam makan tempe itu namanya perubahan karena bahan bakunya sama. Kalau pagi makan tempe dan malamnya menghina tempe sebagai makanan rakyat, itu yang mencla-mencle.

Sabtu, 13 Juli 2019

Pura dengan Beragam yang Dipuja

Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda

ADA pembangunan pura yang cukup besar di luar Bali. Panitia pembangunan mengunggah rencana itu lengkap dengan desainnya. Lalu ada permintaan kepada umat Hindu untuk menyisihkan dana punia agar pembangunan pura itu berjalan lancar. Sambutan umat bagus. Namun ada umat dari Bali yang bertanya: Siapa yang distanakan (melinggih) di pura itu?

Para Hakim

Putu Setia | @mpujayaprema

Andai saya menjadi hakim, penjara akan sepi. Banyak orang yang saya bebaskan. Saya tak tega menghukum orang yang begitu nampak saleh, yang perempuan mengenakan kerudung dan lelaki mengenakan peci. Duduk dengan santun rada menundukkan wajah, bicara memelas.“Betul yang mulia.” kata ini pasti membuat saya trenyuh.

Senin, 08 Juli 2019

Menteri Milenial

Mpu Jaya Prema

WACANA yang ramai digunjingkan belakangan ini adalah niat presiden terpilih Joko Widodo untuk mengisi kabinetnya dengan anak-anak muda. Istilah yang dipakai adalah menteri-menteri milenial. Ukuran milenial ini tentu menyangkut usia yang diprediksi di bawah 40 tahun, bahkan bisa jadi pula di bawah 30 tahun. Selain faktor usia juga alih generasi di mana bangsa ini akan dikendalikan oleh pemimpin generasi kedua atau ada pula yang menyebutkan dengan bahasa lebih menohok: generasi anak para tokoh.

Sabtu, 06 Juli 2019

Jangan Pertentangkan Tradisi dengan Weda

Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda

AGAR penerapan dharma sebagai kebenaran  Weda berjalan baik harus berdasarkan lima pertimbangan. Yakni, Iksa, Sakti, Desa, Kala dan Tattva.  Itu disebut dalam kitab Dharmasastra Sloka VII. 10.

Menteri

Putu Setia | @mpujayaprema

Beredar nama-nama menteri kabinet Jokowi-Ma’ruf di media masa. Ada yang serius, ada yang becanda dan banyak yang satire. Memang orang bebas membuat daftar para menteri sesukanya, mematutkan dengan sinyal yang disampaikan Jokowi.

Senin, 01 Juli 2019

Pasraman dan Sistem Zonasi

Mpu Jaya Prema

RIBUT-ribut soal kebijakan zonasi untuk pendaftaran peserta didik baru (PPDB) terjadi di berbagai daerah. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan peraturan menteri yang mewajibkan siswa harus masuk ke sekolah yang terdekat dengan domisili orangtuanya. Faktor jarak yang menentukan di mana anak-anak itu harus bersekolah. Dengan demikian seorang anak didik baru tak bisa memilih sendiri di mana dia bersekolah. Sebelum ini umumnya sekolah favorit yang diincar seorang siswa baru, meski pun itu jaraknya jauh dari rumah.

Sabtu, 29 Juni 2019

Agama Bukan untuk Dipamerkan

Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda

ADA presenter kondang di sebuah acara televisi yang berpindah agama. Sebelumnya dia penganut Katolik lalu pindah menjadi penganut Islam. Istilah di kalangan umat muslim adalah menjadi mualaf. Karena dia seorang pesohor maka berita itu pun menjadi viral. Ya, namanya saja artis, apa pun kegiatan kesehariannya selalu menjadi berita. Apalagi urusan pindah agama, sesuatu yang selalu menjadi berita menarik di tengah-tengah orang yang kini gemar “menjual agama”.

Senin, 24 Juni 2019

Tuhan Dengan Banyak Nama







Menggairahkan Sastra Bali

Mpu Jaya Prema
SEBUAH yayasan yang berniat ikut menyemarakkan kehidupan sastra Bali moderen diresmikan pekan lalu di Banjar Gelulung, Sukawati Gianyar. Yayasan itu bernama Yayasan Wahana Dharma Sastra Made Sanggra atau yang disingkat Yayasan Made Sanggra, diresmikan oleh Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Wayan “Kun” Adnyana.

Sabtu, 22 Juni 2019

Busana Persembahyangan ke Pura

Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda

PROGRAM  Nangun Sad Kerthi Loka Bali yang dikumandangkan Gubernur Bali Wayan Koster juga mencakup urusan berbusana. Bahkan sudah ada pergub yang mewajibkan umat Hindu di Bali mengenakan busana adat pada hari Kamis. Terutama untuk anak-anak didik di sekolah dan pegawai negeri dan swasta. Meski pun tak dirinci busana adat dengan peruntukannya, apakah untuk bekerja, untuk bergotong-royong atau malah untuk bersembahyang, umat umumnya tahu busana seperti apa yang dikenakannya.

Situng

Putu Setia | @mpujayaprema

Banyak benar akronim yang membuat kita bingung, salah satunya adalah Situng. Kalau kata Situng dipanjangkan, juga simpang siur. Ada yang menyebut “sistem informasi penghitungan” lalu ada yang lebih panjang “sistem informasi penghitungan suara”. Huruf mana yang mewakili kata “suara” juga tak jelas. Kenapa tak disingkat SIP saja, lebih adil setiap kata diwakili huruf paling awal. Jangan-jangan dibutuhkan RUU tentang Akronim.

Situng

Putu Setia | @mpujayaprema

Banyak benar akronim yang membuat kita bingung, salah satunya adalah Situng. Kalau kata Situng dipanjangkan, juga simpang siur. Ada yang menyebut “sistem informasi penghitungan” lalu ada yang lebih panjang “sistem informasi penghitungan suara”. Huruf mana yang mewakili kata “suara” juga tak jelas. Kenapa tak disingkat SIP saja, lebih adil setiap kata diwakili huruf paling awal. Jangan-jangan dibutuhkan RUU tentang Akronim.

Senin, 17 Juni 2019

Roh Baru PKB

Mpu Jaya Prema

PEKAN Kesenian Bali sudah dibuka. Ini PKB yang ke 41 dengan gubernur Bali yang baru, I Wayan Koster. Sebagaimana biasanya ada pejabat baru, maka berbagai istilah baru pun dimunculkan. Ini sesuatu yang wajar untuk mencitrakan ada gebrakan. Bahkan PKB pun akan ada nuansa baru yang dijanjikan. Kita sebaiknya menunggu apa saja yang terjadi selama sebulan pelaksanaan PKB ini.

Sabtu, 15 Juni 2019

Dalang

Putu Setia | @mpujayaprema

Mencari tahu siapa yang menjadi dalang itu memang gampang-gampang susah. Tergantung apa peristiwanya dan bagaimana situasinya.

Senin, 10 Juni 2019

Surga Bagi Pendatang

Mpu Jaya Prema
LEBARAN sudah berlalu. Para pemudik sudah kembali dari kampung halamannya, karena hari ini sudah harus masuk kerja. Cuti lebaran sudah berakhir. Kota-kota pun mulai diserbu pendatang. Mereka adalah pemudik dan juga pendatang baru yang mencoba nasib di kota, meninggalkan kampung halamannya. Demikian setiap tahun, pemudik akan membawa keluarga atau temannya untuk datang ke kota, karena di desa lahan pekerjaan sudah mulai berkurang.

Senin, 03 Juni 2019

Lebaran Untuk Semua

Mpu Jaya Prema

LEBARAN adalah hari raya untuk umat Islam. Secara resmi di kalangan kaum muslim disebut Hari Raya Idul Fitri, hari di mana dianggap suci dan lahir kembali setelah sebulan melaksanakan ibadah puasa, pengendalian diri. Tetapi hampir sebagian besar penduduk di Nusantara terlibat dalam lebaran itu. Pemerintah resmi menambah libur lebaran menjadi cuti bersama. Kantor tutup dan orang kembali ke kampung halaman yang disebut mudik. Tak peduli apa agamanya, semua menikmati mudik pada libur panjang itu. Kerepotan mengurus orang mudik ini menjadi hal rutin buat aparat keamanan dan petugas di jalan raya.

Senin, 27 Mei 2019

Kepastian yang Diulur

Mpu Jaya Prema

BEGINILAH perjalanan pemilu 2019. Pemilu yang pertama kali serentak memilih anggota legislatif dan presiden ternyata berlarut-larut penuh cobaan. Pemilu yang pencoblosannya dilangsungkan 17 April 2019, masa kampanyenya sudah dimulai bulan September 2018. Hampir 8 bulan masyarakat terpecah dalam kedua kubu pasangan presiden dan wakil presiden. Waktu yang sangat lama. Meski para calon legislatif semestinya juga bertarung, tetapi pertarungan yang nampak adalah antara kedua pasangan calon presiden dan wakilnya. Tak mengherankan kalau masyarakat menunggu-nunggu tanggal 17 April itu dengan campur aduk, antara cemas dan bosan.

Sabtu, 25 Mei 2019

Luka

Putu Setia | @mpujayaprema

Di bulan yang penuh berkah dan ampunan ini terjadi kerusuhan di Jakarta. Ada korban jiwa, banyak yang luka, ada mobil yang dibakar. Berkah apa yang bisa dijadikan sesuluh untuk masa mendatang? Lalu siapkah kita meminta ampun agar kesesatan berakhir?

Senin, 20 Mei 2019

Tetap Rukun Usai Pemilu

Mpu Jaya Prema

KOMISI Pemilihan Umum sesuai jadwal akan mengumumkan hasil pemilihan umum serentak pada 22 Mei lusa. Apa yang akan terjadi di Jakarta, terutama di kawasan sekitar gedung KPU? Yang jelas sudah pasti banyak massa di sana. Kepolisian saja sudah mengumumkan akan mengerahkan tiga ribu lebih personelnya untuk mengawal pengumuman KPU itu. Belum lagi TNI yang diperbantukan.

Sabtu, 18 Mei 2019

225

Putu Setia | @mpujayaprema

APA yang terjadi di Jakarta 22 Mei alias 225 nanti? Kalau tidak ada sesuatu yang gawat dari alam, di gedung Komisi Pemilihan Umum akan banyak orang berkumpul. Ribuan polisi berjaga-jaga dan lebih banyak lagi orang berseliweran di sana. Hari itu, KPU mengumumkan hasil pemilu, terutama yang ditunggu adalah siapa yang memenangi pemilihan presiden.

Senin, 13 Mei 2019

Tradisi yang Tak Patut Dilestarikan







Pahlawan atau Korban Demokrasi

Mpu Jaya Prema

APA sebenarnya yang terjadi? Kenapa begitu banyak petugas KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) yang meninggal dunia? Setiap hari bertambah terus karena masih ada ribuan yang sakit. Sampai Sabtu lalu, berdasarkan catatan KPU petugas yang meninggal dunia sudah mencapai 583 orang sementara yang masih dirawat di rumah sakit masih ada 4.602 orang. Menurut komisioner KPU Evi Novida Ginting dari 583 yang meninggal dunia itu terdiri dari 469 KPPS, 92 Bawaslu dan 22 petugas keamanan.

Sabtu, 11 Mei 2019

#BahasBhagawadGita-Memaduakan Tatwa dan Pengamalan Agama

#BahasBhagawadGita-Tatwa dan Pengamalan Agama





Ibu Kota

Putu Setia | @mpujayaprema

Tanpa menunggu keputusan Komisi Pemilihan Umum tentang siapa calon presiden yang memenangi pemilihan yang lalu, Joko Widodo langsung terbang ke Kalimantan Timur. Calon presiden petahana ini tak sabar untuk melihat calon lokasi ibu kota negara yang baru.

Senin, 06 Mei 2019

Hormati Pahlawan Demokrasi

Mpu Jaya Prema

SAMPAI akhir pekan lalu, sudah 382 petugas KPPS dan mereka yang terlibat langsung dalam pemilu serentak 2019 ini meninggal dunia. Sangat memprihatinkan. Korban meninggal itu lebih banyak dari korban penyerangan gereja di Sri Langka, yang sempat kita kutuk ramai-ramai. Juga lebih banyak dari korban bom Bali 2002. Harusnya kita melakukan upaya-upaya yang lebih baik agar hal ini tak terjadi pada pemilu yang akan datang.

Sabtu, 04 Mei 2019

Siap, Presiden!

Putu Setia | @mpujayaprema

Siapakah presiden untuk masa jabatan 2019-2024? Secara resmi belum ada keputusan. Meski pemilihan presiden dan wakil presiden sudah usai 17 April lalu, pelantikan pasangan pemimpin negara ini baru dilakukan Oktober nanti. Dan siapa yang dilantik akan diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum 22 Mei. Itu pun tak serta merta sah. Kalau ada yang tidak sependapat dengan keputusan KPU maka terbuka sengketa di Mahkamah Konstitusi. Nah, mahkamah yang memutuskan, siapa presiden dan wakil presiden yang sah.

Senin, 22 April 2019

Rujuk Pasca Pemilu

Mpu Jaya Prema

PEMILU serentak sudah berakhir. Kini tinggal penghitungan suara secara manual dan memang itu yang satu-satunya sah sebagai cara untuk menghitung siapa yang memenangi pemilu dan siapa yang kalah. Ada pun quick count atau hitung cepat yang selama ini ada hanya untuk mengetahui kemenangan dan kekalahan secara instan yang tak sah secara hukum.

Senin, 15 April 2019

Mencoblos dengan Riang

Mpu Jaya Prema

TINGGAL dua hari lagi, sejarah bangsa ini akan terukir sebagai hari istimewa. Rabu 17 April 2019 adalah pemilu yang sangat berbeda dengan pemilu-pemilu sebelumnya. Kali ini disebut pemilu serentak karena secara serentak memilih presiden dengan wakilnya, lalu anggota DPR, DPRD dan Dewan Perwakilan Daerah. Belum pernah terjadi presiden dan wakilnya dipilih bersamaan dengan memilih wakil-wakil rakyat.

Sabtu, 13 April 2019

Masa Tenang

Putu Setia | @mpujayaprema

Tibalah saatnya akhir dari kampanye panjang pemilu serentak. Bagi partai politik, hari ini puaskanlah berkampanye mengerahkan massa karena esok sudah tak boleh lagi. Kubu Jokowi-Ma’ruf sudah bertekad memutihkan Gelora Bung Karno hari ini dengan konser musik setelah kubu Prabowo-Sandi memutihkan sebelumnya dengan doa.

Senin, 08 April 2019

Buku Baru "Lentera Batukaru"

LENTERA BATUKARU novel Memoar Putu Setia (Mpu Jaya Prema Ananda)

Buku ini adalah novel memoar. Sebagian besar adalah memoar namun dituturkan dengan cara yang mendekati fiksi dengan beberapa nama dan tempat yang disamarkan. Gaya bertutur bukan murni sebagai karya sastra, tetapi lebih pada karya jurnalistik dengan mengedepankan reportase.
Bertutur tentang keluarga kecil di lereng Batukaru dengan nama desa yang disamarkan, yang terseret dalam pusaran kekerasan politik pasca G-30-S/PKI. Ayah keluarga kecil itu tiba-tiba dicap sebagai PKI dan diciduk tentara. Tidak jelas apakah dibunuh dan di mana dimakamkan atau dibuang jenazahnya -- seperti yang menimpa banyak keluarga kecil di Bali saat-saat itu.

Baju Sebagai Identitas

Mpu Jaya Prema

BAJU sebagai identitas budaya memang sudah ada sejak lama. Kebaya, misalnya, adalah baju identitas untuk masyarakat tradisional Jawa yang kemudian juga dikembangkan di Bali. Karena itu tetua di pedesaan Bali menyebut kebaya itu adalah “baju potongan Jawa”.

Sabtu, 06 April 2019

#BahasSarasamuccaya-Kebenaran Bukan Monopoli Satu Kelompok







Baju

Putu Setia | @mpujayaprema

Menjadi politisi di negeri ini harus pandai mengenakan baju. Warna baju menentukan jati diri menyangkut fanatisme partai politik. Coba lihat kalau ada munas Partai Golkar, misalnya, politisi yang “tahu etika” akan mengenakan baju kuning. Lalu lihatlah kalau PDI Perjuangan yang punya hajat, bajunya dominan merah.

Senin, 01 April 2019

Umat Hindu dan Pemilu Serentak

Mpu Jaya Prema

PEMILU serentak yang pertama kali terjadi di negeri kita tinggal menunggu hari. Kampanye terbuka sudah meriah setiap hari, meski pun fokusnya lebih banyak kepada pemilihan pasangan presiden dan wakil presiden. Padahal pemilu serentak ini harus juga memilih anggota DPRD Kabupaten/Kota, DPRD Provinsi, DPR, dan Dewan Perwakilan Daerah. Ada lima surat suara yang harus dicoblos.

Sabtu, 30 Maret 2019

Putri Duyung

Putu Setia | @mpujayaprema

DI tengah hiruk-pikuk kampanye calon presiden dan calon wakil presiden, ada berita menarik dari Pantai Ancol. Patung Putri Duyung diberi kain penutup warna kuning keemasan persis di bagian dadanya. Banyak orang kaget dan seperti baru sadar kalau di pantai itu ternyata ada patung yang selama ini kurang diperhatikan. Padahal Ancol memiliki tiga patung Putri Duyung. 

Senin, 25 Maret 2019

Kembali ke Pasar Desa

Mpu Jaya Prema

PASAR Badung diresmikan oleh Presiden Joko Widodo dengan segala kemeriahannya. Maklum menjelang pemilu serentak, acara semacam ini biasa didomplengi kampanye karena Jokowi adalah calon presiden petahana. Yang jelas pasar di pusat kota Denpasar ini – yang jauh dari Kabupaten Badung – memang jadi kebanggaan warga kota sekarang. Bangunannya kokoh kuat dan artistik, Jokowi sendiri menyebutnya pasar dengan arsitektur terbaik di Indonesia.

Sabtu, 23 Maret 2019

Receh

Putu Setia | @mpujayaprema

Kalau ada kesempatan untuk melakukan korupsi, berapa nilai yang cukup aman jika sampai dtangkap Komisi Pemberantasan Korupsi?

Senin, 18 Maret 2019

Salah Paham Menitip Jenazah

Mpu Jaya Prema

RATUSAN jenazah menumpuk di Rumah Sakit Mangusada Kabupaten Badung. Berita ini viral di media massa. Pihak rumah sakit sampai membuat tenda untuk menampung jenazah yang dititipkan pihak keluarga itu. Berbagai komentar pun berseliweran, kenapa hal itu bisa terjadi? Banyak hal yang kemudian dijadikan sorotan, apakah hal itu tak berdampak buruk bagi kesehatan. Dari sudut agama apakah hal itu tidak justru membuat bumi ini leteh karena banyak jenazah yang dibiarkan berhari-hari tidak dikuburkan atau dikremasi.

Sabtu, 16 Maret 2019

Cemas

Putu Setia | @mpujayaprema

Ada yang cemas dengan situasi yang terjadi saat ini gara-gara pemilihan presiden yang akan berlangsung bulan depan. Pemilihan umum itu sejatinya tak cuma memilih pasangan presiden dan wakil presiden, tetapi juga anggota DPR, DPRD dan Dewan Perwakilan Daerah. Tapi pemilihan wakil rakyat ini tenggelam oleh hiruk-pikuk pemilihan presiden yang calonnya cuma dua. Tidak ada calon alternatif. Tidak memilih alias golput, bisa disebut bodoh oleh Romo Magnis Suseno, rohaniawan yang filsuf.

Senin, 11 Maret 2019

Liputan Nyepi Positif

Mpu Jaya Prema

LIPUTAN media, terutama televisi dan media online tentang Nyepi tahun saka 1941 atau 2019 Masehi ini tergolong positif. Jika selama ini liputan selalu tentang Bali yang seolah-olah hanya umat Hindu di Bali saja merayakan Nyepi, maka kini liputan menyebar bahkan lebih banyak di luar Bali.
Tentu ada banyak sebab. Nyepi di Bali tak bisa diliput karena reporternya tak bisa bergerak ke jalanan hanya memotret dari hotel saja. Sedang liputan di luar Bali bisa lebih bebas, setidaknya reporter bisa mendekati obyek. Sebab lain, mungkin saja mereka jenuh dengan liputan di Bali yang hanya itu-itu saja dari tahun ke tahun. Paling gambar pecalang yang menjaga kawasan jalan yang sepi, sembari mereka bertanya apa pecalangnya tidak ikut melaksanakan tapa brata Nyepi.

Sabtu, 09 Maret 2019

“Nyepi Politik”

Putu Setia | @mpujayaprema

Setelah umat Hindu melaksanakan ritual nyepi dua hari yang lalu, tiba-tiba ada usulan rada aneh. Perlu ada “nyepi politik”. Sulit untuk disebut usulan ini serius, namun tak layak diremehkan. Alasannya sudah terjadi kebisingan yang akut menjelang pemilihan umum serentak, utamanya pemilihan presiden. Situasi memanas,  “polusi politik” ini perlu dibersihkan dengan nyepi.
Bukankah “nyepi politik” itu sudah disiapkan oleh Komisi Pemilihan Umum menjelang pencoblosan, bahkan lebih dari sehari? Itu disebut minggu tenang, meski pun hitungannya tidak tujuh hari atau seminggu. Saat itu segala bentuk kampanye dilarang, hoax berkurang, dan seharusnya saling menjelekkan lawan sudah tak ada.

Senin, 04 Maret 2019

Wisata Bali Sangat Halal

Mpu Jaya Prema

APA yang dikatakan oleh calon wakil presiden Sandiaga Uno saat berkampanye di Bali bahwa Bali perlu mengembangkan wisata halal adalah ucapan politik. Karena ini omongan politik maka tanggapan pun berseliweran bernada politis. Semakin banyak yang menanggapi, tak peduli tanggapan itu berupa penolakan apalagi kalau ada yang mendukung, tentu sangat diharapkan oleh cawapres Prabowo ini. Bahkan tidak penting bagi Sandiaga Uno apakah tanggapan itu disertai dengan maki-maki, karena dalam dunia politik semuanya itu bisa digoreng untuk menaikkan elektabilitasnya. Politik kita menjelang pemilu 17 April ini memang lagi keruh, banyak yang membenci sebanyak itu pulalah yang memuji.

Sabtu, 02 Maret 2019

Wisata Halal

Putu Setia | @mpujayaprema

CALON Wakil Presiden Sandiaga Uno terpleset istilah di Bali. Saat kampanye dia mengemukakan idenya bahwa Bali perlu mengembangkan wisata halal. Tujuannya menarik turis Timur Tengah yang membawa fulus sangat besar, di atas Rp 3.000 triliun.

Senin, 25 Februari 2019

Serba Serbi Rejang Renteng

Mpu Jaya Prema

REJANG Renteng kini sedang viral. Bukan saja di berbagai wilayah, baik pedesaan mau pun perkotaan, juga viral di media sosial. Di kanal YouTube ada puluhan video Rejang Renteng yang diunggah orang. Rejang Renteng juga dibicarakan di forum-forum seminar mau pun workshop.

Senin, 18 Februari 2019

Plastik, Oh, Sampah Plastik

Mpu Jaya Prema

KEBIJAKAN pembatasan sampah plastik sudah hampir merata ke seluruh daerah mulai awal tahun ini. Bukan hanya di Bali, di seluruh Indonesia kebijakan itu sudah digelar dengan peraturan setingkat gubernur dan bupati atau walikota. Cuma ada yang keras melakukan kebijakan dengan penindakan dan sanksi, ada yang masih memberi kelonggaran dengan batas waktu dan ada yang sedang melakukan konsolidasi dan sosialisasi.

Sabtu, 16 Februari 2019

Netral

Putu Setia | @mpujayaprema

Sungguh senang hati saya mendapat kabar Romo Imam sudah kembali ke padepokannya. Sudah berbilang bulan Romo berada di semenanjung Malaysia, saya tidak tahu apa yang dikerjakannya.
“Selamat berada di tanah air kembali Romo, saya punya teman diskusi lagi,” kata saya ketika kemarin ngopi di pedepokannya. Romo enteng saja menjawab: “Karena lama kita tak ngobrol, saya harus tahu dulu, sampeyan pendukung yang mana, 01 atau 02?”

Senin, 11 Februari 2019

Banyak Peraturan yang Dilanggar

Mpu Jaya Prema

HIDUP ini memang perlu diatur. Apalagi hidup bermasyarakat yang tentu saja banyak sekali hal-hal yang harus disesuaikan karena perbedaan kepentingan. Karena itu perlu ada aturan main untuk menyesuaikan irama kehidupan itu agar tidak saling bertabrakan. Kita tidak bisa berjalan sendiri apa mau kita karena di sekitar kita masih banyak orang lain yang juga punya kemauan sendiri.

Sabtu, 09 Februari 2019

RUU Permusikan

Putu Setia | @mpujayaprema

ANANG Hermansyah bermaksud baik. Politisi yang penyanyi ini merasa heran kenapa penyanyi luar negeri bisa kaya raya, sementara penyanyi Nusantara nasibnya tak sebaik itu. Apalagi pemusik tradisional, ibarat tersisih dari gemerlapnya dunia hiburan. Sebagai anggota dewan yang membidangi masalah pendidikan dan budaya, Anang pun bersama kawan-kawannya berinisiatif membuat Rancangan Undang-Undang Permusikan.

Hari Kasih Sayang dalam Hindu

Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda
PEKAN depan, tepatnya pada 14 Februari 2019, sudah dipastikan akan menjadi hari yang heboh untuk kalangan remaja di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia. Itu adalah Hari Valentine yang di dunia barat dikenal sebagai Valentine Day. Sebuah hari di mana para kekasih yang sedang dimabuk cinta saling memberikan kado atau hadiah istimewa. Umumnya berupa karangan bunga. Valentine Day lebih dekat dengan umat Kristiani karena melibatkan gereja sebagai tempat kegiatan perayaan.

Senin, 04 Februari 2019

Damai Bersama Imlek

Mpu Jaya Prema
BESOK, 5 Februari 2019, umat Konghucu merayakan Tahun Baru Imlek. Seperti biasa, klenteng dan vihara akan ramai dengan atraksi barongsay. Lampion pun menghias klenteng dan rumah-rumah keluarga Tionghoa yang merayakan Imlek. Tapi bisa jadi tidak sehebat tahun-tahun lalu, karena di tahun politik ini orang masih sibuk dengan kampanye. Baliho di jalan-jalan barangkali lebih banyak dibandingkan lampion.

Sabtu, 02 Februari 2019

Imlek

Putu Setia | @mpujayaprema
SELEPAS akhir pekan ini kita ketemu imlek. Sepertinya ini Tahun Baru Imlek yang sepi dari perbincangan. Jangan-jangan lampion juga tak semeriah imlek-imlek tahun lalu. Mungkin kita tak punya waktu menggosipkan imlek karena masih sibuk copras-capres, hajatan yang membuat negeri ini hiruk-pikuk oleh kampanye yang tidak jelas juntrungannya.

Bertobat dan Makin Dekat PadaNya

Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda
RENUNGAN ini perlu diwacanakan terus-menerus dalam situasi politik yang dipenuhi dengan berbagai kebencian dan saling menjegal atau saling melaporkan. Pertentangan begitu tajam dan masalah pun sering berakhir di pengadilan, bukan lagi lewat perdamaian yang penuh musyawarah. Padahal pengadilan duniawi tak selamanya adil, bahkan sering terkesan sebagai ajang balas dendam.

Senin, 28 Januari 2019

Hukum dan Kemanusiaan

Mpu Jaya Prema

MENARIK mengikuti perkembangan hukum belakangan ini terutama jika dikaitkan dengan sisi kemanusiaan. Semuanya mengandung azas keadilan di sana. Hukum tanpa keadilan tentulah tak ada artinya, bukankah seseorang yang dihukum itu karena sebelumnya diadili. Kemanusiaan tanpa rasa adil juga jadi aneh, bukankah sila dalam Pancasila berbunyi: Kemanusiaan yang adil dan beradab. Adil dan beradab itu yang memang luar biasa sulitnya.

Sabtu, 26 Januari 2019

Krama Adat Bisa Pindah Domisili

Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda

KALAU hal ini terjadi, warga desa adat bisa dengan bebas pindah domisili ke desa adat lainnya, maka ini tergolong pembaruan yang  luar biasa di Bali. Celah adanya perpindahan domisili ini nampak dalam Ranperda Desa Adat yang kini sedang dibahas DPRD Bali.

Kemanusiaan

Putu Setia | @mpujayaprema

INI bukan sorotan tentang Pancasila, khususnya sila “kemanusiaan yang adil dan beradab”. Saya tak mau mencampuri urusan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, lembaga yang kurang saya kenal kiprahnya. Ini soal kegaduhan rencana pembebasan narapidana teroris Abu Bakar Ba’asyir.
Rencana pembebasan itu diucapkan sendiri oleh Presiden Jokowi dengan dalih kemanusiaan. Usia ustad sudah tua dan perlu berkumpul dengan keluarganya untuk perawatan kesehatan. Namun protes berdatangan bahkan dari pemerintah Australia secara resmi.

Senin, 21 Januari 2019

Sarbagita Masuk Kandang

Mpu Jaya Prema

AKHIRNYA bus Sarbagita dikandangkan alias tidak lagi berjalan. Bus itu diparkir di halaman kantor Dinas Perhubungan Bali. Program angkutan umum di Bali pun gagal total dan tidak diketahui lagi apa rencana selanjutnya.

Sabtu, 19 Januari 2019

Apakah Desa Pakraman Akan Hilang

Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda

DESA Pakraman dulu pernah disebut desa adat. Ini membedakan dengan desa yang dibentuk negara sebagai pemerintahan yang paling rendah. “Pemerintahan desa” oleh orang Bali lalu disebut Desa Dinas. Tapi kata “dinas” itu tak ada secara formal, hanya supaya mudah menyebutnya. “Pemerintahan desa” itu tentu saja tunduk pada aturan negara. Atasan terdekatnya camat, lalu bupati atau walikota, gubernur dan seterusnya.

Unggul

Putu Setia | @mpujayaprema
SIAPA yang unggul pada debat pertama pasangan calon presiden dan calon wakil presiden? Pertanyaan ini tak perlu. Mau bertanya pada siapa? Sebagian besar orang sudah menentukan pilihannya dan sulit berpaling hanya karena ada debat. Tanpa ditanya pun mereka akan menjawab jagonyalah yang paling unggul, lawannya harus kalah. Bahkan mereka bisa menyebutnya itu tanpa perlu menonton televisi.

Senin, 14 Januari 2019

Karama Tamiu dalam Ranperda Desa Adat

Mpu Jaya Prema

RANCANGAN Perda tentang desa adat sudah bergulir dengan berbagai tanggapan. DPRD pun sudah membentuk Panitia Khusus yang dipimpin I Nyoman Parta, Ketua Komisi 4 DPRD Bali yang kini nyaleg untuk DPR Pusat. Sepertinya ini tugas yang berat, apalagi konsentrasi anggota DPRD adalah pemilu serentak dan banyak yang kembali menjadi calon.

Sabtu, 12 Januari 2019

Debat

Putu Setia | @mpujayaprema

INILAH debat yang paling seru. Di antara debat-debat pada pemilihan presiden sebelumnya, debat kali ini paling dasyat. Namun, debat ini bukan di antara pasangan calon presiden yang belum terlaksana, tetapi debat yang memperdebatkan cara berdebat pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.

Larangan Berkaitan Panca Wali Krama

Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda

PERLU disosialisasikan kepada umat Hindu di seluruh Bali. Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali sudah menyelenggarakan paruman madya berkaitan dengan upacara besar Panca Wali Krama yang digelar di Pura Besakih pada 6 Maret 2019 mendatang. Ini upacara besar sepuluh tahun sekali, upacara penting untuk “menyucikan alam Bali” dan memohon kerahayuan jagat. Karena itu pantangannya pun sangat berat untuk penduduk Bali terutama berkaitan dengan upacara kematian, dalam hal ini ritual ngaben.

Selasa, 08 Januari 2019

MASUKAN TERHADAP DRAF RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI TENTANG DESA ADAT

Oleh Wayan Suja
Om Swastyastu,
 Sebagai umat Hindu dan krama Bali yang baik, kami merasa perlu untuk ikut memikirkan rancangan peraturan daerah tentang desa adat yang pada akhirnya akan mengatur diri kita bersama. Kami sangat mendukung setiap usaha yang ditujukan untuk mengajegkan Bali. Dalam perspektif ini kami memandang Bali harus menjadi sebuah sistem, yang terdiri atas tiga komponen, yaitu: sarira, prana, dan atma.

Rancangan Perda Tentang Desa Adat

Ini adalah Rancangan Perda Tentang Desa Adat di Bali. Mari berikan masukan lewat komentar.

Keputusan PHDI Soal Panca Wali Krama

KEPUTUSAN PASAMUHAN MADYA
PARISADA HINDU DHARMA INDONESIA PROVINSI BALI
Nomor : 01/PESAMUHAN-MADYA/PHDI-BALI/VIII/2018

Tentang
UPACARA PANCA WALI KRAMA DI PURA AGUNG BESAKIH TAHUN 2019

Senin, 07 Januari 2019

Segera Tebit Novel Lentera Batukaru

Cover Novel ini Masih Sementara
Astungkara, bertepatan pada ulang tahun saya ke 68, April 2019, novel saya terbaru akan terbit. Judulnya “Lentera Batukaru”, sebuah novel semi biografi dengan setting politik tahun 1965 penumpasan PKI, setting politik 1971 Pemilu pertama Orde Baru dengan penggolkaran di Bali, juga disertai pergolakan kasta. Bercampur antara drama keluarga, pergolakan kasta dan ritual Hindu, serta politik kekerasan di Bali. Berikut ini sebagian cuplikannya:

Habisnya Tanah Bali

Mpu Jaya Prema

TANAH Bali bakal habis. Berita yang menjadi headline di koran Pos Bali, Jumat pekan lalu, nara sumbernya adalah Kapolda Bali Irjen Pol. Petrus Reinhard Golose. Pejabat yang berurusan dengan keamanan di Bali ini ternyata punya perhatian besar terhadap perubahan yang terjadi di Bali di luar sektor keamanan. Beliau kali ini bukan bicara masalah premanisme atau narkoba, bukan pula mempermasalahkan sabungan ayam yang makin marak. Tetapi soal tanah Bali yang bakal habis dibangun untuk sarana wisata.

Sabtu, 05 Januari 2019

Pilih Kuningan atau Siwaratri

Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda

KEMBALI dua hari raya Hindu bertabrakan dalam satu hari. Pada hari Sabtu ini, dikenal sebagai Tumpek Kuningan, di mana umat Hindu merayakan sebuah hari sebagai penutup dari Hari Raya Galungan. Sementara itu pada Sabtu ini pula ada hari Siwaratri di mana umat Hindu merayakan “malam pemujaan Siwa” yang rangkaian ritualnya sudah dimulai sejak pagi. Maka timbul permasalahan, pilih mana yang harus dirayakan yang sesuai dengan konsep hari raya itu?

Borgol

Putu Setia | @mpujayaprema

Pengetahuan saya soal borgol-memborgol ternyata sangat kurang. Tadinya saya mengira memborgol orang itu soal keamanan. Itu sebabnya kenapa maling ayam atau penjambret yang tertangkap polisi seringkali dengan cepat tangannya diborgol. Karena dia dikhawatirkan lari, meski pun kalau dia lari ada alasan untuk menembak kakinya sehingga lebih aman lagi buat polisi.