Rabu, 27 Mei 2020

MEMBACA & MEMAHAMI SARASAMUSCAYA

(Ayo ikuti pembacaan kitab Sarasamuscaya di channel Manikgeni*MpuJayaPrema di YouTube).
Sloka 61 Kitab Sarasamuscaya

raja bhirur brahmanah sarwabhakso waicyo nihawan hinawarno lasasca, widwanacilo wrtthainah kulinah bhrasto brahmanah stri ca dusta
Bahasan bebas:
Apabila penguasa (raja -- saat ini presiden, gubernur, bupati dll) takut mengambil tindakan keadilan, suka marah kalau dikritik, tidak mengusahakan kebahagiaan dan tidak mengasihi rakyatnya; (misalnya tak memberi sembako pada saat rakyat sangat membutuhkan), begitu pula pemuka agama (brahmana) menyeleweng dari norma dan susila, mementingkan diri sendiri, mencemarkan tempat suci, maka negara akan berkeping-keping dan rakyat mulai tidak percaya kepada pemimpin.
Maka penguasa wajib mendengar keluhan rakyat dan tidak asal memberi intruksi (himbauan) yang justru membingungkan rakyat.
Catatan: Sahabat FB boleh tak setuju dengan bahasan bebas ini, karena kitab Sarasamuscaya sudah ditafsirkan oleh begitu banyak orang dengan penekanan yang berbeda. Bhagawan Wararuci pun membuat terjemahan yang sangat bebas dengan menggunakan bahasa Jawa Kuno (Kawi) dengan menyebut tafsirannya sebagai Smerti Nusantara, namun Sang Bhagawan tetap menyertakan bahasa Sansekertanya. Di Bali, dua tokoh penting sudah menafsirkan Sarasamuscaya dengan versinya, yakni Made Kadjeng dan Tjok. Rai Sudarta, sementara sang sanyasin Mohan MS tafsirannya disukai kalangan intelektual non-Bali.



Saya, karena lagi ikut anjuran #jegngoyongjumah iseng-iseng pula membuat tafsiran sendiri, nanti kalau ada modal akan saya bukukan dengan judul "Sarasamuscaya untuk Para Milenial" (judul sementara). Nah, dalam proses kerja santai itu, semuanya saya rekam memakai kamera dan dijadikan video berseri. Sahabat FB bisa melihat video itu di channel YouTube, ketik saja kata kunci "manikgeni" atau lengkapnya "manikgeni*MpuJayaPrema" akan dijumpai video2 yang sudah jadi. Kalau tak ada waktu atau tak ada paket pulsa, ya, gak usah diklik. Toh tujuan utama saya bukan soal ada yang dengerin videonya, tetapi suatu saat akan menjadi buku.
Astungkara, namanya usaha iseng2. Bisa jadi proyek itu macet kalau Covid-19 sudah hilang karena saya lebih baik keluyuran jalan-jalan ke berbagai daerah...
Swaha -- Namaste...🙏🙏🙏

Tidak ada komentar:

Posting Komentar