Untuk kedamaian dari Rumah Budaya Pasraman Manikgeni, Pujungan, Tabanan, Bali
Selasa, 31 Desember 2019
Sabtu, 28 Desember 2019
2020
Putu Setia | @mpujayaprema
Apa rencana kalian di tahun 2020 nanti? Pertanyaan
yang klise tapi tetap menjadi obrolan menarik. Seolah-olah begitu kalender
bulan Desember habis, kita harus punya rencana yang pasti. Tanpa ada rencana,
tahun baru hanya berlalu dengan kuping yang capek mendengar bunyi petasan dan
kembang api.
Sabtu, 21 Desember 2019
Selamat Natal
Putu Setia | @mpujayaprema
Hari Raya Natal dalam hitungan hari. Kepada yang
merayakan perkenankan saya mengucapkan Selamat Hari Natal, semoga kedamaian
senantiasa hadir di bumi ini. Saya tak punya beban untuk mengucapkan Selamat
Natal karena tidak menemukan larangan dalam keyakinan saya.
Sabtu, 14 Desember 2019
Bersih-bersih
Putu
Setia | @mpujayaprema
Ada
gerakan bersih-bersih di Kementrian Badan Usaha Milik Negara. Menteri Erick
Thohir mendapat apresiasi tinggi ketika memecat para direksi Garuda Indonesia
yang terlibat dalam penyelundupan motor gede di dalam pesawat anyar yang
diterbangkan dari pabriknya. Ini memang penyelundupan yang memalukan karena
barang yang diselundupkan milik direktur utama perusahaan plat pamerah itu.
Sabtu, 07 Desember 2019
Aklamasi
Putu Setia |
@mpujayaprema
Airlangga Hartarto
terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golongan Karya pada Musyawarah Nasional
partai beringin itu secara aklamasi. Meski awalnya ada sembilan calon ketua
umum, menjelang Munas dibuka ramai-ramai para calon mengundurkan diri, termasuk
Bambang Soesatyo.
Munas pun disebut
sebagai hajatan partai yang paling adem. Pujian lalu datang dari segala arah.
Airlangga dipuji sebagai pemimpin yang tenang, Bambang dipuji sebagai pemimpin
yang legowo, Golkar dipuji sebagai partai yang sangat mengedepankan demokrasi,
memaknai musyawarah mufakat dengan benar.
Sabtu, 30 November 2019
Agnez Mo
Putu Setia | @mpujayaprema
Ada petuah bijak yang dikirim Romo Imam, sahabat
lama, yang kini bermukim di Dusun
Kemuning, lereng Gunung Lawu. Hati-hati membaca berita di media online
dan menonton video di media sosial. Antara judul dan isi berita sering tak
nyambung. Memelototi video berdurasi kurang dari dua menit sangat berbahaya
jika masalahnya sensitif, seperti soal agama dan nasionalisme. Tahan dirilah
untuk memberi komentar.
Rabu, 27 November 2019
Sabtu, 23 November 2019
Langkah Mundur
Putu Setia | @mpujayaprema
Kabinet Jokowi jilid 2 bernama Kabinet Indonesia Maju. Namun yang terjadi
sebaliknya, bangsa ini seperti melangkah mundur. Meski langkah mundur itu baru
wacana, perbincangan menyita energi bangsa, membuat orang bertanya-tanya.
Sabtu, 16 November 2019
Sertifikat
Putu Setia | @mpujayaprema
Sertifikat itu penting. Apalagi sertifikat tanah.
Begitu pentingnya sampai-sampai Presiden Joko Widodo sendiri yang membagikan
sertifikat tanah kepada rakyat. Dulu tugas itu biasa dilakukan kepala desa atau
L\lurah, bahkan cukup staf desa yang memberi tahu penduduk agar mengambil
sendiri sertifikat tanahnya di kantor kepala desa.
Sabtu, 02 November 2019
Radikal
Putu Setia | @mpujayaprema
Istilah “radikal” menjadi kata yang menakutkan. Kabinet jilid 2 yang
dibentuk Presiden Joko Widodo menempatkan urusan radikal sebagai hal serius
yang harus diselesaikan. Tapi orang bisa liar mengartikan kata radikal itu.
Radikal sebagai perbuatan kriminal, radikal sebagai pemahaman keyakinan yang berbeda,
dan radikal sebagai bentuk ekspresi perbedaan pendapat, menjadi campur aduk.
Sabtu, 26 Oktober 2019
Menteri
Putu Setia | @mpujayaprema
Menarik sekali menonton audisi calon menteri kabinet Joko Widodo jilid II yang digelar di Istana Negara. Saya tak beranjak dari televisi hanya untuk memuaskan hasrat bermain tebak-tebakan. Ketika Mahfud MD keluar dari ruang audisi dan menceritakan hasilnya, saya menebaknya ia bakal menjadi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Ini adegan pembuka. Semua calon menteri dilarang mengumumkan penunjukan ia ditugaskan di mana. Inilah kelebihan Presiden Jokowi yang membuat penonton tetap penasaran.
Menarik sekali menonton audisi calon menteri kabinet Joko Widodo jilid II yang digelar di Istana Negara. Saya tak beranjak dari televisi hanya untuk memuaskan hasrat bermain tebak-tebakan. Ketika Mahfud MD keluar dari ruang audisi dan menceritakan hasilnya, saya menebaknya ia bakal menjadi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Ini adegan pembuka. Semua calon menteri dilarang mengumumkan penunjukan ia ditugaskan di mana. Inilah kelebihan Presiden Jokowi yang membuat penonton tetap penasaran.
Jumat, 18 Oktober 2019
Kamis, 17 Oktober 2019
Sabtu, 12 Oktober 2019
Presiden
Putu Setia | @mpujayaprema
Keluar dari ruang praktek dokter
spesialis jantung, saya langsung membuang air mineral dalam botol yang belum
separuhnya diminum. Saya dilarang minum banyak karena kaki saya agak bengkak.
Tadi mengira penyebabnya asam urat. “Ini soal jantung. Jangan banyak minum air
putih, demi kesehatan,” kata dokter setelah menekan bagian kaki yang bengkak.
Minggu, 06 Oktober 2019
Sabtu, 05 Oktober 2019
Wajah Senayan
Putu Setia |
@mpujayaprema
Gedung Dewan
Perwakilan Rakyat serasa menjadi tempat hajatan pengantin. Orang datang dengan
pakaian terbaiknya. Penyanyi Mulan Jameela mengenakan busana yang sulit saya
terka modelnya. Saya bukan pengamat mode. Tadinya saya mengira orang yang
datang ke Senayan itu berbusana apa yang selama ini disebut “busana nasional”,
lazimnya kalau ada upacara kenegaraan. Yakni, lelaki memakai jas lengkap, yang
perempuan memakai kain dengan atasan kebaya atau baju kurung disertai rambut
yang diikat atau disanggul jika tidak berhijab.
Sabtu, 28 September 2019
Melawan
Putu Setia | @mpujayaprema
Ikut trenyuh menyaksikan emak-emak yang meminta anaknya
pulang dan tidak ikut-ikutan demo. Mungkin anak itu simbolis saja, siapa tahu
emak-emak itu tidak punya anak yang masih bersekolah. Dengan penjagaan yang
ketat, kuat dugaan adegan ini direkayasa. Mungkin saat ini suara emak-emak
lebih didengar dibanding suara pejabat, apakah itu menteri atau presiden.
Sabtu, 21 September 2019
Pesan Koruptor
Putu Setia | @mpujayaprema
(Surat
dari LP Sukamiskin, pesan seorang koruptor kepada temannya)
Kawan, aku kaget mendapat kabar ini. Kau dijadikan
tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi padahal pimpinan KPK tinggal tiga
bulan lagi masa kerjanya. Sudah terpilih pimpinan KPK yang baru. Mungkin lebih
lunak dari pimpinan sekarang.
Sabtu, 07 September 2019
Busana Daerah
Putu Setia @mpujayaprema|
Busana daerah
atau juga disebut pakaian adat, semakin populer. Yang berjasa mempopulerkan
adalah Presiden Joko Widodo. Beliau membawa busana daerah ke acara resmi 17
Agustusan di Istana Merdeka. Bahkan yang berbusana terbaik diberi hadiah
sepeda, seolah-olah pakaian adat yang beragam itu bisa dipertandingkan mana
lebih bagus.
Sabtu, 31 Agustus 2019
Mengkhayal Ibu Kota
Putu Setia | @mpujayaprema
Mau menebak siapa menteri yang kira-kira
dipertahankan Presiden Jokowi di periode kedua ini? Ada teman yang bilang,
pantau saja siapa menteri yang paling banyak berbicara soal pemindahan ibu kota
ke Kalimantan Timur.
Sabtu, 24 Agustus 2019
Monyet
Putu Setia | @mpujayaprema
Gara-gara ada yang memaki dengan menyebut kata monyet,
kerusuhan pun terjadi. Sejumlah bangunan dibakar. Harga diri orang begitu
dihina dengan sebutan monyet dan pembalasan telah dilakukan. Betapa mahalnya
penghinaan itu.
Rabu, 21 Agustus 2019
Sabtu, 10 Agustus 2019
Keledai
Putu Setia |
@mpujayaprema
Hanya keledai
yang jatuh di lubang yang sama dua kali.
Pepatah ini,
dulu, sangatlah populer. Keledai itu binatang bodoh namun keras kepala. Yang pertama
mempopulerkan kebodohan keledai adalah penulis Yunani di era sebelum masehi, Homer dan Aesop. Pepatah ini mau berpesan, janganlah seperti
keledai yang tidak mau belajar dari kesalahan yang sama sehingga terulang
kembali.
Rabu, 07 Agustus 2019
Pemimpin Harus Meneladani Lubdaka
Menjadi Pemimpin harus meneladi konsep Lubdaka dalam kisah Siwaratri. Berburu ilmu dan pengetahuan sambil tak lupa mengendalikan diri.
Sabtu, 03 Agustus 2019
Tahu Diri
Putu Setia | @mpujayaprema
Punya ambisi itu boleh, tapi harus tahu diri. Petuah bijak ini lagi ramai diucapkan tatkala mulai terjadwal pemilihan kepala daerah serentak yang dilaksanakan tahun depan. Masih jauh, tetapi mulai panas, maklum rakyat rupanya tak bosan dalam urusan politik memilih pemimpin ini. Sejumlah bupati dan walikota harus dipilih pada 2020 nanti, termasuk di daerah saya.
Punya ambisi itu boleh, tapi harus tahu diri. Petuah bijak ini lagi ramai diucapkan tatkala mulai terjadwal pemilihan kepala daerah serentak yang dilaksanakan tahun depan. Masih jauh, tetapi mulai panas, maklum rakyat rupanya tak bosan dalam urusan politik memilih pemimpin ini. Sejumlah bupati dan walikota harus dipilih pada 2020 nanti, termasuk di daerah saya.
Sabtu, 27 Juli 2019
Sudahkah Perbaiki Moral Saat Galungan
Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda
HARI
Raya Galungan disebut sebagai
hari kemenangan dharma mengalahkan adharma. Hari kemenangan
itu sudah berlalu. Apakah Anda merasa sudah menang melawan adharma? Apakah pikiran Anda sudah menjadi terang dan tidak
lagi dipenuhi nafsu serakah sebagai simbol masih bersemayamkan
adharma? Semoga hal itu yang terjadi.
Kemenangan
Putu Setia | @mpujayaprema
PADA saat pasangan Prabowo–Megawati dan Anies
Baswedan–Surya Paloh makan siang di lokasi berbeda di kawasan Menteng, Jakarta,
saya pun makan bersama keluarga di kampung lereng Gunung Batukaru. Hari itu,
Rabu Kliwon 24 Juli lalu adalah Hari Raya Galungan, hari yang dirayakan umat
Hindu sebagai “hari kemenangan”.
Sabtu, 20 Juli 2019
Bersih di Luar dan di Dalam
Ida Pandita
Mpu Jaya Prema Ananda
UMAT Hindu
etnis Bali sudah memasuki rangkaian Hari Raya Galungan dan Kuningan.
Tahap-tahap pelaksanaan hari suci ini pun sudah dimulai. Kemarin disebut Sugian Bali sebagai kelanjutan
dari Sugian Jawa. Besok sudah hari penyekeban.
Berlanjut penyajajaan, lalu penampahan, dan ahirnya Rabu Kliwon
nanti tibalah Galungan.
Visi Jokowi
Putu Setia | @mpujayaprema
HANYA perubahan yang abadi. Perubahan itu berbeda dengan mencla-mencle. Kalau pagi makan kedelai dan malam makan tempe itu namanya perubahan karena bahan bakunya sama. Kalau pagi makan tempe dan malamnya menghina tempe sebagai makanan rakyat, itu yang mencla-mencle.
HANYA perubahan yang abadi. Perubahan itu berbeda dengan mencla-mencle. Kalau pagi makan kedelai dan malam makan tempe itu namanya perubahan karena bahan bakunya sama. Kalau pagi makan tempe dan malamnya menghina tempe sebagai makanan rakyat, itu yang mencla-mencle.
Sabtu, 13 Juli 2019
Pura dengan Beragam yang Dipuja
Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda
ADA pembangunan pura yang cukup
besar di luar Bali. Panitia pembangunan mengunggah rencana itu lengkap dengan
desainnya. Lalu ada permintaan kepada umat Hindu untuk menyisihkan dana punia
agar pembangunan pura itu berjalan lancar. Sambutan umat bagus. Namun ada umat
dari Bali yang bertanya: Siapa yang distanakan (melinggih) di pura itu?
Para Hakim
Putu Setia | @mpujayaprema
Andai saya menjadi hakim, penjara akan sepi. Banyak
orang yang saya bebaskan. Saya tak tega menghukum orang yang begitu nampak
saleh, yang perempuan mengenakan kerudung dan lelaki mengenakan peci. Duduk
dengan santun rada menundukkan wajah, bicara memelas.“Betul yang mulia.” kata
ini pasti membuat saya trenyuh.
Senin, 08 Juli 2019
Menteri Milenial
Mpu Jaya Prema
WACANA yang ramai digunjingkan belakangan ini adalah niat presiden terpilih Joko Widodo untuk mengisi kabinetnya dengan anak-anak muda. Istilah yang dipakai adalah menteri-menteri milenial. Ukuran milenial ini tentu menyangkut usia yang diprediksi di bawah 40 tahun, bahkan bisa jadi pula di bawah 30 tahun. Selain faktor usia juga alih generasi di mana bangsa ini akan dikendalikan oleh pemimpin generasi kedua atau ada pula yang menyebutkan dengan bahasa lebih menohok: generasi anak para tokoh.
WACANA yang ramai digunjingkan belakangan ini adalah niat presiden terpilih Joko Widodo untuk mengisi kabinetnya dengan anak-anak muda. Istilah yang dipakai adalah menteri-menteri milenial. Ukuran milenial ini tentu menyangkut usia yang diprediksi di bawah 40 tahun, bahkan bisa jadi pula di bawah 30 tahun. Selain faktor usia juga alih generasi di mana bangsa ini akan dikendalikan oleh pemimpin generasi kedua atau ada pula yang menyebutkan dengan bahasa lebih menohok: generasi anak para tokoh.
Sabtu, 06 Juli 2019
Jangan Pertentangkan Tradisi dengan Weda
Ida
Pandita Mpu Jaya Prema Ananda
AGAR
penerapan dharma sebagai kebenaran Weda
berjalan baik harus berdasarkan lima pertimbangan. Yakni, Iksa, Sakti, Desa,
Kala dan Tattva. Itu disebut dalam kitab
Dharmasastra Sloka VII. 10.
Menteri
Putu Setia | @mpujayaprema
Beredar nama-nama menteri kabinet Jokowi-Ma’ruf di media masa. Ada yang serius, ada yang becanda dan banyak yang satire. Memang orang bebas membuat daftar para menteri sesukanya, mematutkan dengan sinyal yang disampaikan Jokowi.
Beredar nama-nama menteri kabinet Jokowi-Ma’ruf di media masa. Ada yang serius, ada yang becanda dan banyak yang satire. Memang orang bebas membuat daftar para menteri sesukanya, mematutkan dengan sinyal yang disampaikan Jokowi.
Senin, 01 Juli 2019
Pasraman dan Sistem Zonasi
Mpu Jaya Prema
RIBUT-ribut soal kebijakan zonasi untuk pendaftaran peserta didik baru
(PPDB) terjadi di berbagai daerah. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
mengeluarkan peraturan menteri yang mewajibkan siswa harus masuk ke sekolah
yang terdekat dengan domisili orangtuanya. Faktor jarak yang menentukan di mana
anak-anak itu harus bersekolah. Dengan demikian seorang anak didik baru tak
bisa memilih sendiri di mana dia bersekolah. Sebelum ini umumnya sekolah
favorit yang diincar seorang siswa baru, meski pun itu jaraknya jauh dari
rumah.
Sabtu, 29 Juni 2019
Agama Bukan untuk Dipamerkan
Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda
ADA presenter kondang di sebuah acara televisi yang
berpindah agama. Sebelumnya dia penganut Katolik lalu pindah menjadi penganut
Islam. Istilah di kalangan umat muslim adalah menjadi mualaf. Karena dia
seorang pesohor maka berita itu pun menjadi viral. Ya, namanya saja artis, apa
pun kegiatan kesehariannya selalu menjadi berita. Apalagi urusan pindah agama,
sesuatu yang selalu menjadi berita menarik di tengah-tengah orang yang kini
gemar “menjual agama”.
Selasa, 25 Juni 2019
Senin, 24 Juni 2019
Menggairahkan Sastra Bali
Mpu Jaya
Prema
SEBUAH
yayasan yang berniat ikut menyemarakkan kehidupan sastra Bali moderen
diresmikan pekan lalu di Banjar Gelulung, Sukawati Gianyar. Yayasan itu bernama
Yayasan Wahana Dharma Sastra Made Sanggra atau yang disingkat Yayasan Made
Sanggra, diresmikan oleh Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Wayan “Kun”
Adnyana.
Sabtu, 22 Juni 2019
Busana Persembahyangan ke Pura
Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda
PROGRAM Nangun Sad Kerthi Loka Bali yang
dikumandangkan Gubernur Bali Wayan Koster juga mencakup urusan berbusana.
Bahkan sudah ada pergub yang mewajibkan umat Hindu di Bali mengenakan busana
adat pada hari Kamis. Terutama untuk anak-anak didik di sekolah dan pegawai
negeri dan swasta. Meski pun tak dirinci busana adat dengan peruntukannya,
apakah untuk bekerja, untuk bergotong-royong atau malah untuk bersembahyang,
umat umumnya tahu busana seperti apa yang dikenakannya.
Situng
Putu Setia | @mpujayaprema
Banyak benar akronim yang membuat kita bingung,
salah satunya adalah Situng. Kalau kata Situng dipanjangkan, juga simpang siur.
Ada yang menyebut “sistem informasi penghitungan” lalu ada yang lebih panjang
“sistem informasi penghitungan suara”. Huruf mana yang mewakili kata “suara”
juga tak jelas. Kenapa tak disingkat SIP saja, lebih adil setiap kata diwakili
huruf paling awal. Jangan-jangan dibutuhkan RUU tentang Akronim.
Situng
Putu Setia | @mpujayaprema
Banyak benar akronim yang membuat kita bingung, salah
satunya adalah Situng. Kalau kata Situng dipanjangkan, juga simpang siur. Ada
yang menyebut “sistem informasi penghitungan” lalu ada yang lebih panjang
“sistem informasi penghitungan suara”. Huruf mana yang mewakili kata “suara”
juga tak jelas. Kenapa tak disingkat SIP saja, lebih adil setiap kata diwakili
huruf paling awal. Jangan-jangan dibutuhkan RUU tentang Akronim.
Senin, 17 Juni 2019
Roh Baru PKB
Mpu Jaya Prema
PEKAN Kesenian Bali sudah dibuka. Ini PKB yang ke 41 dengan gubernur Bali
yang baru, I Wayan Koster. Sebagaimana biasanya ada pejabat baru, maka berbagai
istilah baru pun dimunculkan. Ini sesuatu yang wajar untuk mencitrakan ada
gebrakan. Bahkan PKB pun akan ada nuansa baru yang dijanjikan. Kita sebaiknya
menunggu apa saja yang terjadi selama sebulan pelaksanaan PKB ini.
Sabtu, 15 Juni 2019
Dalang
Putu Setia | @mpujayaprema
Mencari tahu siapa yang menjadi dalang itu memang
gampang-gampang susah. Tergantung apa peristiwanya dan bagaimana situasinya.
Kamis, 13 Juni 2019
Senin, 10 Juni 2019
Surga Bagi Pendatang
Mpu Jaya Prema
LEBARAN sudah berlalu. Para pemudik sudah kembali dari
kampung halamannya, karena hari ini sudah harus masuk kerja. Cuti lebaran sudah
berakhir. Kota-kota pun mulai diserbu pendatang. Mereka adalah pemudik dan juga
pendatang baru yang mencoba nasib di kota, meninggalkan kampung halamannya.
Demikian setiap tahun, pemudik akan membawa keluarga atau temannya untuk datang
ke kota, karena di desa lahan pekerjaan sudah mulai berkurang.
Senin, 03 Juni 2019
Lebaran Untuk Semua
Mpu Jaya Prema
LEBARAN adalah hari raya untuk umat Islam. Secara
resmi di kalangan kaum muslim disebut Hari Raya Idul Fitri, hari di mana
dianggap suci dan lahir kembali setelah sebulan melaksanakan ibadah puasa,
pengendalian diri. Tetapi hampir sebagian besar penduduk di Nusantara terlibat
dalam lebaran itu. Pemerintah resmi menambah libur lebaran menjadi cuti
bersama. Kantor tutup dan orang kembali ke kampung halaman yang disebut mudik.
Tak peduli apa agamanya, semua menikmati mudik pada libur panjang itu.
Kerepotan mengurus orang mudik ini menjadi hal rutin buat aparat keamanan dan
petugas di jalan raya.
Senin, 27 Mei 2019
Kepastian yang Diulur
Mpu Jaya Prema
BEGINILAH perjalanan pemilu 2019. Pemilu yang pertama kali serentak memilih anggota legislatif dan presiden ternyata berlarut-larut penuh cobaan. Pemilu yang pencoblosannya dilangsungkan 17 April 2019, masa kampanyenya sudah dimulai bulan September 2018. Hampir 8 bulan masyarakat terpecah dalam kedua kubu pasangan presiden dan wakil presiden. Waktu yang sangat lama. Meski para calon legislatif semestinya juga bertarung, tetapi pertarungan yang nampak adalah antara kedua pasangan calon presiden dan wakilnya. Tak mengherankan kalau masyarakat menunggu-nunggu tanggal 17 April itu dengan campur aduk, antara cemas dan bosan.
BEGINILAH perjalanan pemilu 2019. Pemilu yang pertama kali serentak memilih anggota legislatif dan presiden ternyata berlarut-larut penuh cobaan. Pemilu yang pencoblosannya dilangsungkan 17 April 2019, masa kampanyenya sudah dimulai bulan September 2018. Hampir 8 bulan masyarakat terpecah dalam kedua kubu pasangan presiden dan wakil presiden. Waktu yang sangat lama. Meski para calon legislatif semestinya juga bertarung, tetapi pertarungan yang nampak adalah antara kedua pasangan calon presiden dan wakilnya. Tak mengherankan kalau masyarakat menunggu-nunggu tanggal 17 April itu dengan campur aduk, antara cemas dan bosan.
Sabtu, 25 Mei 2019
Luka
Putu Setia | @mpujayaprema
Di bulan yang penuh berkah dan ampunan ini terjadi kerusuhan di Jakarta. Ada korban jiwa, banyak yang luka, ada mobil yang dibakar. Berkah apa yang bisa dijadikan sesuluh untuk masa mendatang? Lalu siapkah kita meminta ampun agar kesesatan berakhir?
Di bulan yang penuh berkah dan ampunan ini terjadi kerusuhan di Jakarta. Ada korban jiwa, banyak yang luka, ada mobil yang dibakar. Berkah apa yang bisa dijadikan sesuluh untuk masa mendatang? Lalu siapkah kita meminta ampun agar kesesatan berakhir?
Selasa, 21 Mei 2019
Senin, 20 Mei 2019
Tetap Rukun Usai Pemilu
Mpu Jaya Prema
KOMISI Pemilihan Umum sesuai jadwal akan mengumumkan
hasil pemilihan umum serentak pada 22 Mei lusa. Apa yang akan terjadi di
Jakarta, terutama di kawasan sekitar gedung KPU? Yang jelas sudah pasti banyak
massa di sana. Kepolisian saja sudah mengumumkan akan mengerahkan tiga ribu
lebih personelnya untuk mengawal pengumuman KPU itu. Belum lagi TNI yang
diperbantukan.
Sabtu, 18 Mei 2019
225
Putu Setia | @mpujayaprema
APA yang terjadi di
Jakarta 22 Mei alias 225 nanti? Kalau tidak ada sesuatu yang gawat dari alam,
di gedung Komisi Pemilihan Umum akan banyak orang berkumpul. Ribuan polisi berjaga-jaga
dan lebih banyak lagi orang berseliweran di sana. Hari itu, KPU mengumumkan
hasil pemilu, terutama yang ditunggu adalah siapa yang memenangi pemilihan
presiden.
Senin, 13 Mei 2019
Pahlawan atau Korban Demokrasi
Mpu Jaya Prema
APA sebenarnya yang terjadi? Kenapa begitu
banyak petugas KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) yang meninggal
dunia? Setiap hari bertambah terus karena masih ada ribuan yang sakit. Sampai Sabtu
lalu, berdasarkan catatan KPU petugas yang meninggal dunia sudah mencapai 583
orang sementara yang masih dirawat di rumah sakit masih ada 4.602 orang.
Menurut komisioner KPU Evi Novida Ginting dari 583 yang meninggal dunia itu
terdiri dari 469 KPPS, 92 Bawaslu dan 22 petugas keamanan.
Sabtu, 11 Mei 2019
#BahasBhagawadGita-Memaduakan Tatwa dan Pengamalan Agama
#BahasBhagawadGita-Tatwa dan Pengamalan Agama
Ibu Kota
Putu Setia |
@mpujayaprema
Tanpa menunggu
keputusan Komisi Pemilihan Umum tentang siapa calon presiden yang memenangi
pemilihan yang lalu, Joko Widodo langsung terbang ke Kalimantan Timur. Calon
presiden petahana ini tak sabar untuk melihat calon lokasi ibu kota negara yang
baru.
Senin, 06 Mei 2019
Hormati Pahlawan Demokrasi
Mpu Jaya Prema
SAMPAI akhir pekan lalu, sudah 382 petugas KPPS dan mereka yang
terlibat langsung dalam pemilu serentak 2019 ini meninggal dunia. Sangat
memprihatinkan. Korban meninggal itu lebih banyak dari korban penyerangan
gereja di Sri Langka, yang sempat kita kutuk ramai-ramai. Juga lebih banyak
dari korban bom Bali 2002. Harusnya kita melakukan upaya-upaya yang lebih baik
agar hal ini tak terjadi pada pemilu yang akan datang.
Sabtu, 04 Mei 2019
Siap, Presiden!
Putu Setia | @mpujayaprema
Siapakah presiden untuk masa jabatan 2019-2024? Secara resmi belum ada keputusan.
Meski pemilihan presiden dan wakil presiden sudah usai 17 April lalu,
pelantikan pasangan pemimpin negara ini baru dilakukan Oktober nanti. Dan siapa
yang dilantik akan diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum 22 Mei. Itu pun tak
serta merta sah. Kalau ada yang tidak sependapat dengan keputusan KPU maka
terbuka sengketa di Mahkamah Konstitusi. Nah, mahkamah yang memutuskan, siapa
presiden dan wakil presiden yang sah.
Senin, 22 April 2019
Rujuk Pasca Pemilu
Mpu Jaya Prema
PEMILU serentak sudah
berakhir. Kini tinggal penghitungan suara secara manual dan memang itu yang
satu-satunya sah sebagai cara untuk menghitung siapa yang memenangi pemilu dan
siapa yang kalah. Ada pun quick count atau hitung cepat yang selama ini ada hanya untuk mengetahui kemenangan
dan kekalahan secara instan yang tak sah secara hukum.
Senin, 15 April 2019
Mencoblos dengan Riang
Mpu Jaya Prema
TINGGAL dua hari
lagi, sejarah bangsa ini akan terukir sebagai hari istimewa. Rabu 17 April 2019
adalah pemilu yang sangat berbeda dengan pemilu-pemilu sebelumnya. Kali ini
disebut pemilu serentak karena secara serentak memilih presiden dengan
wakilnya, lalu anggota DPR, DPRD dan Dewan Perwakilan Daerah. Belum pernah
terjadi presiden dan wakilnya dipilih bersamaan dengan memilih wakil-wakil
rakyat.
Sabtu, 13 April 2019
Masa Tenang
Putu Setia |
@mpujayaprema
Tibalah saatnya akhir
dari kampanye panjang pemilu serentak. Bagi partai politik, hari ini puaskanlah
berkampanye mengerahkan massa karena esok sudah tak boleh lagi. Kubu
Jokowi-Ma’ruf sudah bertekad memutihkan Gelora Bung Karno hari ini dengan
konser musik setelah kubu Prabowo-Sandi memutihkan sebelumnya dengan doa.
Selasa, 09 April 2019
Senin, 08 April 2019
Buku Baru "Lentera Batukaru"
LENTERA BATUKARU novel Memoar Putu Setia (Mpu Jaya Prema Ananda)
Buku ini adalah novel memoar. Sebagian besar adalah memoar namun dituturkan dengan cara yang mendekati fiksi dengan beberapa nama dan tempat yang disamarkan. Gaya bertutur bukan murni sebagai karya sastra, tetapi lebih pada karya jurnalistik dengan mengedepankan reportase.
Bertutur tentang keluarga kecil di lereng Batukaru dengan nama desa yang disamarkan, yang terseret dalam pusaran kekerasan politik pasca G-30-S/PKI. Ayah keluarga kecil itu tiba-tiba dicap sebagai PKI dan diciduk tentara. Tidak jelas apakah dibunuh dan di mana dimakamkan atau dibuang jenazahnya -- seperti yang menimpa banyak keluarga kecil di Bali saat-saat itu.
Baju Sebagai Identitas
Mpu Jaya Prema
BAJU sebagai
identitas budaya memang sudah ada sejak lama. Kebaya, misalnya, adalah baju
identitas untuk masyarakat tradisional Jawa yang kemudian juga dikembangkan di
Bali. Karena itu tetua di pedesaan Bali menyebut kebaya itu adalah “baju
potongan Jawa”.
Sabtu, 06 April 2019
Baju
Putu Setia |
@mpujayaprema
Menjadi politisi di
negeri ini harus pandai mengenakan baju. Warna baju menentukan jati diri
menyangkut fanatisme partai politik. Coba lihat kalau ada munas Partai Golkar, misalnya,
politisi yang “tahu etika” akan mengenakan baju kuning. Lalu lihatlah kalau PDI
Perjuangan yang punya hajat, bajunya dominan merah.
Selasa, 02 April 2019
Senin, 01 April 2019
Umat Hindu dan Pemilu Serentak
Mpu
Jaya Prema
PEMILU
serentak yang pertama kali terjadi di negeri kita tinggal menunggu hari.
Kampanye terbuka sudah meriah setiap hari, meski pun fokusnya lebih banyak kepada
pemilihan pasangan presiden dan wakil presiden. Padahal pemilu serentak ini
harus juga memilih anggota DPRD Kabupaten/Kota, DPRD Provinsi, DPR, dan Dewan
Perwakilan Daerah. Ada lima surat suara yang harus dicoblos.
Sabtu, 30 Maret 2019
Putri Duyung
Putu
Setia | @mpujayaprema
DI
tengah hiruk-pikuk kampanye calon presiden dan calon wakil presiden, ada berita
menarik dari Pantai Ancol. Patung Putri Duyung diberi kain penutup warna kuning
keemasan persis di bagian dadanya. Banyak orang kaget dan seperti baru sadar
kalau di pantai itu ternyata ada patung yang selama ini kurang diperhatikan.
Padahal Ancol memiliki tiga patung Putri Duyung.
Senin, 25 Maret 2019
Kembali ke Pasar Desa
Mpu Jaya Prema
PASAR Badung diresmikan oleh Presiden Joko Widodo dengan segala
kemeriahannya. Maklum menjelang pemilu serentak, acara semacam ini biasa
didomplengi kampanye karena Jokowi adalah calon presiden petahana. Yang jelas
pasar di pusat kota Denpasar ini – yang jauh dari Kabupaten Badung – memang
jadi kebanggaan warga kota sekarang. Bangunannya kokoh kuat dan artistik,
Jokowi sendiri menyebutnya pasar dengan arsitektur terbaik di Indonesia.
Sabtu, 23 Maret 2019
Receh
Putu Setia | @mpujayaprema
Kalau ada kesempatan untuk melakukan
korupsi, berapa nilai yang cukup aman jika sampai dtangkap Komisi Pemberantasan
Korupsi?
Senin, 18 Maret 2019
Salah Paham Menitip Jenazah
Mpu Jaya
Prema
RATUSAN jenazah menumpuk
di Rumah Sakit Mangusada Kabupaten Badung. Berita ini viral di media massa.
Pihak rumah sakit sampai membuat tenda untuk menampung jenazah yang dititipkan
pihak keluarga itu. Berbagai komentar pun berseliweran, kenapa hal itu bisa
terjadi? Banyak hal yang kemudian dijadikan sorotan, apakah hal itu tak
berdampak buruk bagi kesehatan. Dari sudut agama apakah hal itu tidak justru
membuat bumi ini leteh karena banyak jenazah yang dibiarkan berhari-hari tidak
dikuburkan atau dikremasi.
Sabtu, 16 Maret 2019
Cemas
Putu Setia | @mpujayaprema
Ada yang cemas dengan situasi yang terjadi saat ini
gara-gara pemilihan presiden yang akan berlangsung bulan depan. Pemilihan umum
itu sejatinya tak cuma memilih pasangan presiden dan wakil presiden, tetapi
juga anggota DPR, DPRD dan Dewan Perwakilan Daerah. Tapi pemilihan wakil rakyat
ini tenggelam oleh hiruk-pikuk pemilihan presiden yang calonnya cuma dua. Tidak
ada calon alternatif. Tidak memilih alias golput, bisa disebut bodoh oleh Romo
Magnis Suseno, rohaniawan yang filsuf.
Senin, 11 Maret 2019
Liputan Nyepi Positif
Mpu Jaya Prema
LIPUTAN media, terutama televisi dan media online
tentang Nyepi tahun saka 1941 atau 2019 Masehi ini tergolong positif. Jika
selama ini liputan selalu tentang Bali yang seolah-olah hanya umat Hindu di
Bali saja merayakan Nyepi, maka kini liputan menyebar bahkan lebih banyak di
luar Bali.
Tentu ada banyak sebab. Nyepi di Bali tak bisa
diliput karena reporternya tak bisa bergerak ke jalanan hanya memotret dari
hotel saja. Sedang liputan di luar Bali bisa lebih bebas, setidaknya reporter
bisa mendekati obyek. Sebab lain, mungkin saja mereka jenuh dengan liputan di
Bali yang hanya itu-itu saja dari tahun ke tahun. Paling gambar pecalang yang menjaga
kawasan jalan yang sepi, sembari mereka bertanya apa pecalangnya tidak ikut
melaksanakan tapa brata Nyepi.
Sabtu, 09 Maret 2019
“Nyepi Politik”
Putu Setia | @mpujayaprema
Setelah umat Hindu melaksanakan ritual nyepi dua
hari yang lalu, tiba-tiba ada usulan rada aneh. Perlu ada “nyepi politik”. Sulit
untuk disebut usulan ini serius, namun tak layak diremehkan. Alasannya sudah
terjadi kebisingan yang akut menjelang pemilihan umum serentak, utamanya
pemilihan presiden. Situasi memanas, “polusi politik” ini perlu dibersihkan dengan nyepi.
Bukankah “nyepi politik” itu sudah disiapkan oleh
Komisi Pemilihan Umum menjelang pencoblosan, bahkan lebih dari sehari? Itu
disebut minggu tenang, meski pun hitungannya tidak tujuh hari atau seminggu. Saat
itu segala bentuk kampanye dilarang, hoax berkurang, dan seharusnya saling
menjelekkan lawan sudah tak ada.
Senin, 04 Maret 2019
Wisata Bali Sangat Halal
Mpu Jaya Prema
APA yang dikatakan oleh calon wakil presiden Sandiaga Uno saat berkampanye
di Bali bahwa Bali perlu mengembangkan wisata halal adalah ucapan politik.
Karena ini omongan politik maka tanggapan pun berseliweran bernada politis. Semakin
banyak yang menanggapi, tak peduli tanggapan itu berupa penolakan apalagi kalau
ada yang mendukung, tentu sangat diharapkan oleh cawapres Prabowo ini. Bahkan
tidak penting bagi Sandiaga Uno apakah tanggapan itu disertai dengan maki-maki,
karena dalam dunia politik semuanya itu bisa digoreng untuk menaikkan
elektabilitasnya. Politik kita menjelang pemilu 17 April ini memang lagi keruh,
banyak yang membenci sebanyak itu pulalah yang memuji.
Sabtu, 02 Maret 2019
Wisata Halal
Putu
Setia | @mpujayaprema
CALON
Wakil Presiden Sandiaga Uno
terpleset istilah di Bali. Saat kampanye dia mengemukakan idenya bahwa Bali
perlu mengembangkan wisata halal. Tujuannya menarik turis Timur Tengah yang
membawa fulus sangat besar, di atas Rp 3.000 triliun.
Senin, 25 Februari 2019
Serba Serbi Rejang Renteng
Mpu Jaya Prema
REJANG Renteng kini sedang viral. Bukan saja di berbagai wilayah, baik
pedesaan mau pun perkotaan, juga viral di media sosial. Di kanal YouTube ada
puluhan video Rejang Renteng yang diunggah orang. Rejang Renteng juga
dibicarakan di forum-forum seminar mau pun workshop.
Kamis, 21 Februari 2019
Senin, 18 Februari 2019
Plastik, Oh, Sampah Plastik
Mpu Jaya Prema
KEBIJAKAN pembatasan
sampah plastik sudah hampir merata ke seluruh daerah mulai awal tahun ini.
Bukan hanya di Bali, di seluruh Indonesia kebijakan itu sudah digelar dengan
peraturan setingkat gubernur dan bupati atau walikota. Cuma ada yang keras
melakukan kebijakan dengan penindakan dan sanksi, ada yang masih memberi
kelonggaran dengan batas waktu dan ada yang sedang melakukan konsolidasi dan
sosialisasi.
Minggu, 17 Februari 2019
Sabtu, 16 Februari 2019
Netral
Putu
Setia | @mpujayaprema
Sungguh
senang hati saya mendapat kabar Romo Imam sudah kembali ke padepokannya. Sudah
berbilang bulan Romo berada di semenanjung Malaysia, saya tidak tahu apa yang
dikerjakannya.
“Selamat
berada di tanah air kembali Romo, saya punya teman diskusi lagi,” kata saya
ketika kemarin ngopi di pedepokannya. Romo enteng saja menjawab: “Karena lama
kita tak ngobrol, saya harus tahu dulu, sampeyan pendukung yang mana, 01 atau
02?”
Jumat, 15 Februari 2019
Rabu, 13 Februari 2019
Senin, 11 Februari 2019
Banyak Peraturan yang Dilanggar
Mpu Jaya Prema
HIDUP ini memang perlu diatur. Apalagi hidup
bermasyarakat yang tentu saja banyak sekali hal-hal yang harus disesuaikan
karena perbedaan kepentingan. Karena itu perlu ada aturan main untuk
menyesuaikan irama kehidupan itu agar tidak saling bertabrakan. Kita tidak bisa
berjalan sendiri apa mau kita karena di sekitar kita masih banyak orang lain
yang juga punya kemauan sendiri.
Minggu, 10 Februari 2019
Sabtu, 09 Februari 2019
RUU Permusikan
Putu Setia |
@mpujayaprema
ANANG Hermansyah bermaksud baik. Politisi yang penyanyi ini
merasa heran kenapa penyanyi luar negeri bisa kaya raya, sementara penyanyi
Nusantara nasibnya tak sebaik itu. Apalagi pemusik tradisional, ibarat tersisih
dari gemerlapnya dunia hiburan. Sebagai anggota dewan yang membidangi masalah
pendidikan dan budaya, Anang pun bersama kawan-kawannya berinisiatif membuat
Rancangan Undang-Undang Permusikan.
Hari Kasih Sayang dalam Hindu
Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda
PEKAN depan, tepatnya pada 14 Februari 2019, sudah
dipastikan akan menjadi hari yang heboh untuk kalangan remaja di seluruh dunia,
tak terkecuali di Indonesia. Itu adalah Hari Valentine yang di dunia barat
dikenal sebagai Valentine Day. Sebuah hari di mana para kekasih yang sedang
dimabuk cinta saling memberikan kado atau hadiah istimewa. Umumnya berupa
karangan bunga. Valentine Day lebih dekat dengan umat Kristiani karena melibatkan
gereja sebagai tempat kegiatan perayaan.
Selasa, 05 Februari 2019
Senin, 04 Februari 2019
Damai Bersama Imlek
Mpu Jaya Prema
BESOK, 5 Februari 2019, umat Konghucu merayakan Tahun
Baru Imlek. Seperti biasa, klenteng dan vihara akan ramai dengan atraksi
barongsay. Lampion pun menghias klenteng dan rumah-rumah keluarga Tionghoa yang
merayakan Imlek. Tapi bisa jadi tidak sehebat tahun-tahun lalu, karena di tahun
politik ini orang masih sibuk dengan kampanye. Baliho di jalan-jalan barangkali
lebih banyak dibandingkan lampion.
Sabtu, 02 Februari 2019
Imlek
Putu Setia | @mpujayaprema
SELEPAS akhir pekan ini kita ketemu
imlek. Sepertinya ini Tahun Baru Imlek yang sepi dari perbincangan.
Jangan-jangan lampion juga tak semeriah imlek-imlek tahun lalu. Mungkin kita
tak punya waktu menggosipkan imlek karena masih sibuk copras-capres, hajatan yang membuat negeri ini hiruk-pikuk oleh kampanye
yang tidak jelas juntrungannya.
Bertobat dan Makin Dekat PadaNya
Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda
RENUNGAN ini perlu diwacanakan terus-menerus dalam situasi politik yang dipenuhi dengan berbagai kebencian dan saling menjegal atau saling melaporkan. Pertentangan begitu tajam dan masalah pun sering berakhir di pengadilan, bukan lagi lewat perdamaian yang penuh musyawarah. Padahal pengadilan duniawi tak selamanya adil, bahkan sering terkesan sebagai ajang balas dendam.
RENUNGAN ini perlu diwacanakan terus-menerus dalam situasi politik yang dipenuhi dengan berbagai kebencian dan saling menjegal atau saling melaporkan. Pertentangan begitu tajam dan masalah pun sering berakhir di pengadilan, bukan lagi lewat perdamaian yang penuh musyawarah. Padahal pengadilan duniawi tak selamanya adil, bahkan sering terkesan sebagai ajang balas dendam.
Senin, 28 Januari 2019
Hukum dan Kemanusiaan
Mpu Jaya Prema
MENARIK mengikuti
perkembangan hukum belakangan ini terutama jika dikaitkan dengan sisi
kemanusiaan. Semuanya mengandung azas keadilan di sana. Hukum tanpa keadilan
tentulah tak ada artinya, bukankah seseorang yang dihukum itu karena sebelumnya
diadili. Kemanusiaan tanpa rasa adil juga jadi aneh, bukankah sila dalam
Pancasila berbunyi: Kemanusiaan yang adil dan beradab. Adil dan beradab itu
yang memang luar biasa sulitnya.
Sabtu, 26 Januari 2019
Krama Adat Bisa Pindah Domisili
Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda
KALAU hal ini terjadi, warga desa
adat bisa dengan bebas pindah domisili ke desa adat lainnya, maka ini tergolong
pembaruan yang luar biasa di Bali. Celah
adanya perpindahan domisili ini nampak dalam Ranperda Desa Adat yang kini
sedang dibahas DPRD Bali.
Kemanusiaan
Putu Setia |
@mpujayaprema
INI bukan sorotan
tentang Pancasila, khususnya sila “kemanusiaan yang adil dan beradab”. Saya tak
mau mencampuri urusan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, lembaga yang kurang
saya kenal kiprahnya. Ini soal kegaduhan rencana pembebasan narapidana teroris Abu
Bakar Ba’asyir.
Rencana pembebasan itu diucapkan sendiri oleh Presiden Jokowi
dengan dalih kemanusiaan. Usia ustad sudah tua dan perlu berkumpul dengan
keluarganya untuk perawatan kesehatan. Namun protes berdatangan bahkan dari pemerintah
Australia secara resmi.
Rabu, 23 Januari 2019
Selasa, 22 Januari 2019
Senin, 21 Januari 2019
Sarbagita Masuk Kandang
Mpu Jaya Prema
AKHIRNYA bus Sarbagita dikandangkan alias tidak lagi
berjalan. Bus itu diparkir di halaman kantor Dinas Perhubungan Bali. Program
angkutan umum di Bali pun gagal total dan tidak diketahui lagi apa rencana selanjutnya.
Sabtu, 19 Januari 2019
Apakah Desa Pakraman Akan Hilang
Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda
DESA Pakraman dulu pernah disebut desa adat. Ini
membedakan dengan desa yang dibentuk negara sebagai pemerintahan yang paling
rendah. “Pemerintahan desa” oleh orang Bali lalu disebut Desa Dinas. Tapi kata
“dinas” itu tak ada secara formal, hanya supaya mudah menyebutnya. “Pemerintahan
desa” itu tentu saja tunduk pada aturan negara. Atasan terdekatnya camat, lalu
bupati atau walikota, gubernur dan seterusnya.
Unggul
Putu Setia | @mpujayaprema
SIAPA yang unggul pada debat pertama
pasangan calon presiden dan calon wakil presiden? Pertanyaan ini tak perlu. Mau
bertanya pada siapa? Sebagian besar orang sudah menentukan pilihannya dan sulit
berpaling hanya karena ada debat. Tanpa ditanya pun mereka akan menjawab
jagonyalah yang paling unggul, lawannya harus kalah. Bahkan mereka bisa
menyebutnya itu tanpa perlu menonton televisi.
Senin, 14 Januari 2019
Karama Tamiu dalam Ranperda Desa Adat
Mpu Jaya Prema
RANCANGAN Perda
tentang desa adat sudah bergulir dengan berbagai tanggapan. DPRD pun sudah
membentuk Panitia Khusus yang dipimpin I Nyoman Parta, Ketua Komisi 4 DPRD Bali
yang kini nyaleg untuk DPR Pusat. Sepertinya ini tugas yang berat, apalagi
konsentrasi anggota DPRD adalah pemilu serentak dan banyak yang kembali menjadi
calon.
Sabtu, 12 Januari 2019
Debat
Putu Setia | @mpujayaprema
INILAH debat yang paling seru. Di antara debat-debat
pada pemilihan presiden sebelumnya, debat kali ini paling dasyat. Namun, debat
ini bukan di antara pasangan calon presiden yang belum terlaksana, tetapi debat
yang memperdebatkan cara berdebat pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
Larangan Berkaitan Panca Wali Krama
Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda
PERLU disosialisasikan
kepada umat Hindu di seluruh Bali. Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali
sudah menyelenggarakan paruman madya
berkaitan dengan upacara besar Panca Wali Krama yang digelar di Pura Besakih
pada 6 Maret 2019 mendatang. Ini upacara besar sepuluh tahun sekali, upacara
penting untuk “menyucikan alam Bali” dan memohon kerahayuan jagat. Karena itu
pantangannya pun sangat berat untuk penduduk Bali terutama berkaitan dengan
upacara kematian, dalam hal ini ritual ngaben.
Rabu, 09 Januari 2019
Selasa, 08 Januari 2019
MASUKAN TERHADAP DRAF RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI TENTANG DESA ADAT
Oleh Wayan Suja
Om Swastyastu,
Sebagai umat Hindu
dan krama Bali yang baik, kami merasa perlu untuk ikut memikirkan rancangan
peraturan daerah tentang desa adat yang pada akhirnya akan mengatur diri kita
bersama. Kami sangat mendukung setiap usaha yang ditujukan untuk mengajegkan
Bali. Dalam perspektif ini kami memandang Bali harus menjadi sebuah sistem,
yang terdiri atas tiga komponen, yaitu: sarira, prana, dan atma.
Rancangan Perda Tentang Desa Adat
Ini adalah Rancangan Perda Tentang Desa Adat di Bali. Mari berikan masukan lewat komentar.
Keputusan PHDI Soal Panca Wali Krama
KEPUTUSAN PASAMUHAN MADYA
PARISADA HINDU DHARMA INDONESIA PROVINSI BALI
Nomor : 01/PESAMUHAN-MADYA/PHDI-BALI/VIII/2018
Tentang
UPACARA PANCA WALI KRAMA DI PURA AGUNG BESAKIH TAHUN 2019
Senin, 07 Januari 2019
Segera Tebit Novel Lentera Batukaru
Cover Novel ini Masih Sementara
Astungkara,
bertepatan pada ulang tahun saya ke 68, April 2019, novel saya terbaru akan
terbit. Judulnya “Lentera Batukaru”, sebuah novel semi biografi dengan setting
politik tahun 1965 penumpasan PKI, setting politik 1971 Pemilu pertama Orde Baru
dengan penggolkaran di Bali, juga disertai pergolakan kasta. Bercampur antara
drama keluarga, pergolakan kasta dan ritual Hindu, serta politik kekerasan di
Bali. Berikut ini sebagian cuplikannya:
Habisnya Tanah Bali
Mpu Jaya Prema
TANAH Bali bakal habis. Berita yang menjadi headline di koran Pos Bali, Jumat pekan lalu,
nara sumbernya adalah Kapolda Bali Irjen Pol. Petrus Reinhard Golose. Pejabat
yang berurusan dengan keamanan di Bali ini ternyata punya perhatian besar
terhadap perubahan yang terjadi di Bali di luar sektor keamanan. Beliau kali
ini bukan bicara masalah premanisme atau narkoba, bukan pula mempermasalahkan
sabungan ayam yang makin marak. Tetapi soal tanah Bali yang bakal habis dibangun
untuk sarana wisata.
Sabtu, 05 Januari 2019
Pilih Kuningan atau Siwaratri
Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda
KEMBALI dua hari raya Hindu
bertabrakan dalam satu hari. Pada hari Sabtu ini, dikenal sebagai Tumpek
Kuningan, di mana umat Hindu merayakan sebuah hari sebagai penutup dari Hari Raya
Galungan. Sementara itu pada Sabtu ini pula ada hari Siwaratri di mana umat
Hindu merayakan “malam pemujaan Siwa” yang rangkaian ritualnya sudah dimulai
sejak pagi. Maka timbul permasalahan, pilih mana yang harus dirayakan yang
sesuai dengan konsep hari raya itu?
Borgol
Putu Setia | @mpujayaprema
Pengetahuan saya soal borgol-memborgol ternyata
sangat kurang. Tadinya saya mengira memborgol orang itu soal keamanan. Itu
sebabnya kenapa maling ayam atau penjambret yang tertangkap polisi seringkali
dengan cepat tangannya diborgol. Karena dia dikhawatirkan lari, meski pun kalau
dia lari ada alasan untuk menembak kakinya sehingga lebih aman lagi buat
polisi.